Beijing, Bolong.id - Pada sore hari tanggal 10 April, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan rombongan yang dipimpin oleh mantan Pemimpin Taiwan, Ma Ying-jeou, di Beijing.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat hubungan antara daratan Tiongkok dan Taiwan, khususnya dalam konteks politik dan ekonomi. Xi Jinping dalam pertemuan ini menyampaikan pandangan yang jelas mengenai hubungan lintas selat antara kedua belah pihak.
Dilansir dari 人民网，Xi Jinping menggarisbawahi pentingnya persaudaraan sebangsa yang menghubungkan kedua sisi Selat Taiwan. Dia menegaskan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam hal sistem pemerintahan, kedua belah pihak masih tetap satu kesatuan sebagai bagian dari bangsa Tionghoa yang besar. Pernyataan ini mencerminkan tekad kuat untuk menegaskan kembali hubungan historis yang erat antara daratan Tiongkok dan Taiwan.
Selain itu, Xi Jinping juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi kedua belah pihak. Baginya, pemuda dari kedua sisi memiliki peran vital dalam memperkuat identitas bangsa Tionghoa dan mewujudkan cita-cita bersama untuk kemakmuran dan persatuan.
Pada kesempatan ini, Ma Ying-jeou juga menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya menjaga keseimbangan politik di kawasan tersebut. Dia menekankan perlunya mempertahankan prinsip "satu Tiongkok" dan menentang gerakan kemerdekaan Taiwan yang dapat mengganggu stabilitas regional.
Pertemuan ini juga disambut oleh para pemuda dari Taiwan yang hadir dalam acara tersebut. Mereka menyatakan dukungan mereka terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan antara kedua belah pihak dan berharap dapat berkontribusi dalam memperkuat persaudaraan sebangsa di masa mendatang.
Pertemuan antara Xi Jinping dan Ma Ying-jeou ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju dialog yang lebih intensif dan kerjasama yang lebih erat antara daratan Tiongkok dan Taiwan dalam berbagai bidang kehidupan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
