Lama Baca 3 Menit

Budaya teh dan dupa China pikat warga Mesir

16 November 2023, 16:54 WIB

Budaya teh dan dupa China pikat warga Mesir-Image-1

Seorang instruktur China memperagakan budaya minum teh dalam sebuah acara budaya di Kairo, Mesir, pada 14 November 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

   KAIRO, 15 November (Xinhua) -- Sebuah acara imersif yang mempromosikan budaya teh dan dupa China baru saja berakhir di Kairo, ibu kota Mesir, dan berhasil memukau pengunjung.

   Diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan China di Kairo, acara yang bertajuk Chinese Tea and Incense Salon tersebut berlangsung selama tiga hari dan berakhir pada Selasa (14/11). Acara itu menawarkan ceramah tematik, kegiatan mencicipi teh, serta peragaan membakar dupa dan membuat teh untuk membantu masyarakat setempat mengenal lebih dekat dua elemen ikonis dari gaya hidup tradisional China itu.

Budaya teh dan dupa China pikat warga Mesir-Image-2

Warga Mesir mencicipi teh China dalam sebuah acara budaya di Kairo, Mesir, pada 14 November 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

   Acara itu menyuguhkan "dua produk komunikasi paling penting bagi peradaban China-Arab di Jalur Sutra kuno ... dan simbol persahabatan China-Arab," ujar Yang Ronghao, yang menjabat sebagai direktur Pusat Kebudayaan China di Kairo sekaligus konselor budaya di Kedutaan Besar China untuk Mesir.

   Penemuan dan pemanfaatan teh di kalangan masyarakat China diperkirakan telah dimulai sekitar 4.700 tahun yang lalu. Sebagai minuman nasional dengan berbagai varietas, teh turut berperan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat China, tidak hanya karena aroma dan rasanya yang begitu kaya, tetapi juga sifat elegan dan kenikmatan spiritualnya.

Budaya teh dan dupa China pikat warga Mesir-Image-3

Seorang instruktur China memperagakan cara membuat dupa dalam sebuah acara budaya di Kairo, Mesir, pada 14 November 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

   "Kami sangat menikmati kegiatan hari ini yang sangat kaya. Suasananya membuat saya merasa benar-benar seperti berada di China," tutur Yara Ismail, seorang instruktur bahasa Mandarin di Universitas Kairo.

   "Teh adalah sahabat bagi semua warga China, mereka meminumnya kapan saja dan di mana saja ... banyak karya sastra dan puisi China menyebut teh sebagai bagian esensial dari budaya China," imbuhnya.

   Lebih dari 120 orang, termasuk cendekiawan, dosen, dan pelajar Mesir, serta peminat bahasa Mandarin dan budaya China, turut berpartisipasi dalam acara tersebut.  Selesai