Lama Baca 3 Menit

Kuba Kecam Serangan AS terhadap Kapal Tanker Venezuela sebagai "Terorisme Maritim"

13 December 2025, 15:18 WIB

Kuba Kecam Serangan AS terhadap Kapal Tanker Venezuela sebagai

   HAVANA, 13 Desember (Xinhua) -- Pemerintah Kuba pada Jumat (12/12) menyatakan bahwa serangan terhadap kapal tanker minyak Venezuela di perairan internasional merupakan insiden serius yang menandai eskalasi berbahaya dalam perang ekonomi serta kampanye "tekanan maksimum" yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap negara Karibia tersebut.

   Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Kuba menyebut aksi yang terjadi pada Rabu (10/12) itu sebagai "tindakan pembajakan dan terorisme maritim" serta "pelanggaran serius terhadap hukum internasional", termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut dan Konvensi Pemberantasan Tindakan Melawan Hukum yang Mengancam Keselamatan Navigasi Maritim.

   "Tindakan ini merupakan bagian dari eskalasi AS yang bertujuan menghambat hak sah Venezuela untuk secara bebas memanfaatkan dan memperdagangkan sumber daya alamnya dengan negara lain, termasuk pasokan hidrokarbon ke Kuba," demikian pernyataan Kemenlu Kuba.

   Kementerian itu juga mengatakan bahwa pada masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump, sejumlah kebijakan diterapkan untuk menghalangi perdagangan bebas sumber daya minyak Venezuela dan memburu kapal-kapal yang mengangkut bahan bakar ke Kuba.

   "Situasi ini terus berlanjut dan kini kian diperburuk dengan penggunaan kekuatan militer dalam upaya memaksakan kekuasaan AS atas Amerika Kita," tambahnya.

   Kemenlu Kuba menegaskan bahwa tindakan-tindakan AS tersebut "berdampak negatif terhadap Kuba dan mengintensifkan kebijakan tekanan maksimum serta kebijakan pencekikan ekonomi oleh AS", yang berdampak langsung dan serius terhadap sistem energi nasional dan, pada akhirnya, kehidupan sehari-hari rakyat Kuba.

   Kemenlu Kuba juga menyebut serangan AS terhadap kapal tanker Venezuela itu sebagai "tindakan nyata penerapan konsekuensi Doktrin Monroe versi Trump", yang dinilai melanggar deklarasi Amerika Latin dan Karibia sebagai Zona Perdamaian.

   Sebagai tanggapan, Kuba menuntut "kecaman universal" dari masyarakat internasional.

   Pada Rabu, Venezuela mengecam apa yang disebutnya sebagai "pencurian terang-terangan" terhadap sebuah kapal tanker minyak oleh AS di tengah pengerahan militernya di kawasan Karibia. Sementara itu, pemerintah AS hanya menggambarkan insiden tersebut sebagai "penyitaan".  Selesai