
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 29 Juli 2025 ini menunjukkan basis produksi drama pendek di Distrik Yujiang, Kota Yingtan, Provinsi Jiangxi, China timur. (Xinhua/Yu Gang)
JAKARTA, 28 November (Xinhua) -- Hesti, seorang pekerja di Jakarta, bersama beberapa temannya berencana berlibur ke Kota Chongqing dan Qingdao di China pada pertengahan tahun depan. Motivasi utamanya adalah mengunjungi sejumlah lokasi syuting drama China (Dracin) yang sudah mereka tonton.
Berada di usia pertengahan 20-an tahun dan disibukkan dengan dunia kerja, Hesti mengaku memilih menonton Dracin untuk melepas penat, biasanya sepulang bekerja pada malam hari atau saat akhir pekan. Kebanyakan judul yang ditontonnya bergenre romansa dengan cerita ringan dan mudah dipahami.
"Dibandingkan drama Korea, Dracin biasanya berdurasi lebih pendek antara 30-45 menit per episode, dan cerita romansanya selalu berakhir bahagia. Itu yang membuat saya suka menonton serial ini," kata Hesti, yang telah menonton puluhan judul Dracin dalam lima tahun terakhir.
Selain merencanakan liburan ke China, kebiasaannya menonton Dracin juga membuatnya semakin tertarik untuk mempelajari bahasa dan budaya China. Seiring waktu, Hesti mulai menguasai beberapa kata dalam bahasa Mandarin meski tak pernah mengikuti pelatihan bahasa sekali pun.
Seperti halnya penggemar drama Korea, pencinta Dracin juga berkembang pesat di Indonesia. Fenomena "fandom" atau kelompok penggemar aktor-aktris China kian menjamur, salah satunya Tian Zhou Indonesia, kelompok penggemar aktor Zhou Yiran.

Foto menunjukkan sebuah lokasi syuting drama pendek di basis produksi drama pendek di Distrik Yujiang, Kota Yingtan, Provinsi Jiangxi, China timur, pada 29 Juli 2025. (Xinhua/Yu Gang)
Di Instagram, akun penggemar Zhou Yiran Indonesia telah mengumpulkan lebih dari 4.000 pengikut dengan hampir ribuan unggahan terkait aktivitas sang aktor. Mereka juga membuka grup pesan khusus di WhatsApp yang beranggotakan lebih dari 1.000 penggemar dari berbagai kota di Indonesia.
Klub penggemar ini tergolong aktif menggelar berbagai kegiatan, termasuk inisiatif perayaan ulang tahun hingga penyambutan Zhou Yiran di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta saat dia menghadiri acara temu penggemar di Jakarta beberapa waktu lalu. Diperkirakan lebih dari 250 penggemar yang mengenakan pakaian khas bertema merah muda dan membawa spanduk hadir langsung di bandara untuk menyambut sang aktor.
"Kami membentuk 11 tim administrasi yang semuanya dari kalangan penggemar, lengkap dengan pembagian tugas seperti pengatur kerumunan, dokumentasi, dan lainnya, sehingga proyek ini berjalan lancar," ujar Nur, salah satu pengelola klub tersebut.
Selain aktivitas terkait Zhou Yiran, mereka juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial lewat kerja sama dengan berbagai komunitas penggemar lainnya. Dalam grup perpesanan, para penggemar juga sering bertukar pengetahuan tentang bahasa dan budaya China.
DRACIN MAKIN POPULER
Laporan terbaru dari Jakpat, platform survei daring, menunjukkan meningkatnya minat pengguna platform over-the-top (OTT) Indonesia terhadap konten berbahasa Mandarin. Pada paruh pertama tahun ini, sebanyak 31 persen responden menonton film atau drama dari China, Taiwan, dan Hong Kong, naik dari 28 persen pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini berbanding terbalik dengan menurunnya persentase penonton konten dari negara utama lain seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Foto menunjukkan sebuah drama pendek mulai diproduksi di basis produksi drama pendek di Distrik Yujiang, Kota Yingtan, Provinsi Jiangxi, China timur, pada 29 Juli 2025. (Xinhua/Yu Gang)
Judul-judul Dracin yang masuk ke Indonesia semakin banyak, seiring naiknya popularitas platform streaming OTT asal China seperti WeTV, iQiyi, dan platform lainnya. Country Head WeTV Indonesia Febriamy Hutapea mengatakan jumlah judul Dracin yang dibawa ke Indonesia meningkat setiap tahun.
"Saat ini kebanyakan penonton Indonesia lebih menyukai drama China modern, namun banyak juga yang menyukai drama kostum atau bertema kerajaan. Sementara itu, penonton serial animasi China juga memiliki kelompok penggemar yang loyal," ujar Febri kepada Xinhua di Jakarta belum lama ini.
Sebagian besar pelanggan WeTV di Indonesia berasal dari Pulau Jawa, namun Febri dalam keterangan terpisah menyebut pertumbuhan pesat justru berasal dari luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Wilayah Indonesia Timur. Secara demografis, sebagian besar penonton WeTV berasal dari kelompok usia muda dan dewasa muda, sementara 60 persen di antaranya adalah perempuan.
Menanggapi meningkatnya popularitas Dracin di Tanah Air, WeTV Indonesia menghadirkan dua bintang drama populer China, Zhou Yiran dan Meng Ziyi, dalam acara jumpa penggemar di Jakarta pada 19 November. Febri menyebut WeTV Indonesia berharap interaksi langsung antara penggemar dan aktor China seperti ini dapat terus ditingkatkan.
Selain itu, WeTV Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk berinvestasi dalam produksi konten lokal. Selama tujuh tahun beroperasi di Indonesia, WeTV telah menghadirkan lebih dari 50 konten orisinal lokal, dengan rencana merilis 10 judul baru mulai awal tahun depan. Investasi pada konten orisinal diyakini akan mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional. Selesai
Advertisement
