Lama Baca 4 Menit

Pemberantasan Kemiskinan di Tiongkok Harus Dimenangkan, Meskipun COVID-19 Sedang Merebak

16 April 2020, 17:36 WIB

Pemberantasan Kemiskinan di Tiongkok Harus Dimenangkan, Meskipun COVID-19 Sedang Merebak-Image-1

Orang miskin yang meminta-minta - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tiongkok sedang dalam tahap melakukan usaha untuk memenuhi target pemberantasan kemiskinan di daerah pedesaan pada tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 terjadi dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Wabah ini memiliki pengaruh besar pada semua lapisan masyarakat di Tiongkok, kehidupan yang perlahan-lahan kembali normal, perhatian pun difokuskan kembali pada usaha di Tiongkok dalam melawan kemiskinan. Pada simposium yang diadakan pada tanggal 6 Maret 2020, Presiden Xi menekankan bahwa dalam dalam usaha pemberantasan kemiskinan, yang merupakan "janji" yang telah dibuat oleh Komite Sentral Partai Komunis China yang harus dipenuhi secara tepat waktu. Dia menginstruksikan agar pemerintah pusat dan daerah berfokus pada wilayah yang masih berada dalam daftar kemiskinan. 

Dampak COVID-19 pada pemberantasan kemiskinan juga tidak begitu besar, disebabkan karena Tiongkok telah menyelesaikan sebagian besar targetnya. Secara keseluruhan, tingkat kemiskinan regional sudah dapat diberantas pada akhir periode 2019. Tiongkok telah membuat prestasi luar biasa dalam tujuh tahun ini. Dalam empat tahun belakangan, jumlah populasi kemiskinan di pedesaan sudah menurun dari 98,99 juta pada akhir tahun 2012, menjadi 5,51 juta pada akhir tahun 2019. Untuk mencapai tujuan ini, Tiongkok masih memiliki 52 kabupaten, 2.707 desa dan 5,51 juta orang yang masih perlu diangkat dari kemiskinan pada akhir tahun 2020. Untuk memastikan kelancaran implementasi pemberantasan kemiskinan, Tiongkok telah mengambil beberapa langkah untuk mempercepat dimulainya kembali produksi dengan fokus khusus pada proyek pemberantasan kemiskinan. 

Sebuah laporan dari kementerian industri dan informasi negara itu menunjukkan bahwa, pada akhir Maret 2020, 98,6 persen perusahaan industri besar Tiongkok telah memulai kembali produksi. Pada akhir Maret 2020, 220.000 proyek pemberantasan kemiskinan di 22 provinsi dan wilayah telah kembali beroperasi. Untuk mengurangi dampak pandemi terhadap pendapatan penduduk yang baru lepas dari kemiskinan, pemerintah pun memprioritaskan tunjangan pekerjaan bagi para pekerja miskin dan juga sekaligus membantu dalam menyelesaikan kesulitan dalam penjualan produk pertanian dan peternakan.  

Dalam hal ketenagakerjaan, pemerintah telah mengatur bus dan kereta api untuk membantu 1,38 juta pekerja migran agar kembali bekerja. Pada tanggal 12 Maret 2020, dari total 99 persen tim kerja yang dikirim ke berbagai desa di seluruh negeri, sudah ada 97 persen orang yang telah melanjutkan pekerjaan mereka. Tahun 2020 pun menandai tahun terakhir dalam perang melawan kemiskinan. Pandemi ini mungkin saja mempersulit usaha yang harus dihadapi, tetapi Tiongkok harus terus fokus, agar tujuan pemberantasan kemiskinan dapat tercapai tepat waktu.