Lama Baca 3 Menit

Tempat Wisata Hadapi Kesulitan Setelah Dibuka Kembali

20 April 2020, 18:28 WIB

Tempat Wisata Hadapi Kesulitan Setelah Dibuka Kembali-Image-1

Temple of Heaven, salah satu tempat wisata di Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Karena pandemi COVID-19 yang terkendali secara efektif di Tiongkok, banyak industri secara bertahap kembali bekerja termasuk industri pariwisata. Sebesar 65,8 persen tempat wisata telah dibuka kembali bahkan jumlah wisatawan domestik selama liburan Qingming yang lalu mencapai 43,25 juta. 

Promosi pembukaan kembali tempat wisata telah menarik banyak orang yang ingin keluar setelah terjebak di rumah selama berbulan-bulan. Tetapi ini juga menciptakan dilema bagi banyak tempat wisata yang khawatir akan terjadinya penularan virus sebagai akibat dari pertemuan massal. Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para wisatawan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Komisi Kesehatan Nasional mengeluarkan pemberitahuan agar hanya tempat wisata luar ruangan yang dapat dibuka untuk umum, dan jumlah wisatawan tidak boleh melebihi 30 persen dari kapasitas maksimumnya. 

Selain itu ketakutan akan penularan virus, beberapa tempat wisata kecil milik pribadi mengalami ketakutan yang lain. Dengan lebih banyak tempat wisata nasional ternama yang menawarkan tiket diskon ke publik, tempat wisata kecil milik pribadi yang hanya mengandalkan keuntungan dari biaya tiket masuk akan kalah pamor. Sekarang banyak wisatawan merasa lebih baik ke tempat wisata terkenal karena lebih murah atau bahkan gratis. 

Meskipun beberapa tempat wisata diizinkan untuk dibuka kembali sekarang, beberapa tempat wisata kecil milik pribadi memutuskan untuk tidak membuka kembali sementara waktu. Mengingat arus penumpang saat ini dan masalah biaya operasional, pembukaan kembali akan membuat kerugian lebih besar. Banyak tempat wisata menghadapi masalah seperti memiliki lebih sedikit wisatawan dan tingginya biaya untuk kembali beroperasi, tetapi sulit untuk mendapatkan dukungan keuangan yang cukup dalam waktu singkat.