Warisan dunia : seni bela diri China - Image from Travel Kompas
Beijing, Bolong.id - Bruce Lee, Jackie Chan, Jet Li, dan Donnie Yen. Nama-nama ini tentu tak asing di telinga Anda. Mereka merupakan aktor dari Tiongkok yang terkenal dengan ketangkasan bela dirinya. Namun, tahukah kalau sebenarnya Tiongkok memiliki beragam jenis ilmu bela diri, dilansir dari laman malserpong.com, inilah seni bela diri dari negara bambu ini :
- Wing Chu
Toya adalah sebuah senjata kayu yang sering digunakan dalam segala bentuk pertarungan beladiri tradisional wushu - Image from Kompasiana
Seni bela diri Wing Chun mengutamakan kecepatan pukulan dan tendangan, serta reflek yang cepat. Wing Chun sangat cocok untuk di gunakan di pertarungan jarak dekat dan menangkis serangan secara beruntun.
Kalau Anda sering menonton IP Man, pasti tak asing dengan adengan Donnie Yan yang melakukan pukulan pada sebuah boneka kayu. Gerakan tersebut merupakan bagian dari Wing Chun, relaksasi dan ketenangan merupakan pusat dari gaya bertarung Wing Chun. Ilmu bela diri ini meyakini bahwa orang yang unggul dalam bertarung tidak pernah mudah terpancing amarah.
Wushu
Lindswell Kwok adalah atlet wushu Indonesia - Image from Econo Chanel
Wushu sudah ada seiring dengan munculnya kebudayaan Tiongkok, jadi bisa dikatakan kalau olahraga wushu merupakan olahraga yang sangat tua.
Wushu tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan gerakan fisik dan kekerasan saja, tetapi juga melibatkan pikiran. Wushu mempelajari seni, olahraga, kesehatan, beladiri, dan mental.
Pada kompetisi pertarungan, atlet wushu boleh memakai metode menyerang dan menangkis dengan teknik masing – masing yang di ajarkan oleh aliran wushu.
Baguazhang
八卦掌 - Image from wudangdanpai
Baguazhang adalah salah satu beladiri diantara tiga KUNGFU tenaga dalam Tiongkok (lainnya taijiquan dan xingyiquan), yang prinsip-prinsip gerakan dan latihannya didasari dari kitab Yi Jing (I-ching) yang merupakan salah satu kitab rujukan agama Tao.
Seni bela diri ini memusatkan pada bagaimana cara melawan musuh dengan telapak tangan terbuka, berbeda dengan seni bela diri yang pada umumnya menggunakan tinju dan tenaga yang besar.
Hsing-Yi
Hsing Yi at the National Workers Wushu Competition in Hangzhou- Image from scicbeijing
Hsing-Yi merupakan seni bela diri yang berfokus pada penggunaan tinju, seperti Splitting Fist, Drilling Fist, Crushing Fist, dan Crossing Fist.
Selain itu, Hsing-Yi juga mengajarkan gerakan yang diadaptasi dari berbagai hewan dan dikombinasikan dengan gaya pertempuran yang khas. Hsing Yi ini dasarnya adalah pukulan lima elemen dasar, yaitu:
logam yang berkarakter ‘pi’ (劈) atau memecah;
api yang berkarakter ‘pao’ (炮) atau memukul atau menggedor;
air yang berkarakter ‘zuan’ (鑽) atau mengebor;
bumi yang berkarakter ‘heng’ (橫) atau menyilang; dan
kayu yang berkarakter ‘beng’ (崩) atau menghancurkan.
Basis filsafat xing yi adalah taoisme. Namun demikian, kungfu ini juga bisa ditemukan di Shaolin yang berbasis Buddhisme Chan/Zen. Chi Shin, salah seorang Lima Tetua Shaolin juga dikenal sangat taois.
Taijiquan
Gerakan Taichi - Image from indoindians.com
Taijiquan (Taichi) merupakan seni bela diri yang tidak hanya fokus untuk bertarung, tetapi lebih mengutamakan ketenangan batin, pernafasan, dan kesabaran. Seni bela diri Taichi juga sering dijadikan sebagai sarana olahraga yang menyehatkan.
Gerakan – gerakan lambat dari Tai Chi ini bukan tanpa alasa. Tai Chi memiliki sebuah filososfi yang bermakna. Gerakan lambat ini untuk meningkatkan kesehatan maupun sebagai latihan pertahanan, Tai Chi juga banyak digemarri oleh orang yang lebih tua karena dapat meningkatkan keseimbangan dan dapat menguransi stres.(*)
