Lama Baca 4 Menit

Kementerian Luar Negeri China Tanggapi Penyerangan Pabrik di Myanmar

16 March 2021, 11:46 WIB

Kementerian Luar Negeri China Tanggapi Penyerangan Pabrik di Myanmar-Image-1

Menteri Luar Negeri China - Image from 环球网

Beijing, Bolong.id - Beberapa pabrik milik Tiongkok di Kawasan Industri Laydaya di Yangon, Myanmar, diserang oleh penjahat. Hal ini diungkapkan oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Myanmar pada Senin (15/3/2021).

Insiden penghancuran tersebut menyebabkan 32 pabrik Tiongkok rusak, dua karyawan Tiongkok terluka, dan tidak ada yang meninggal. Menurut statistik yang tidak lengkap, kerugian harta benda adalah 240 juta yuan. 

Pada konferensi pers reguler Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada tanggal 15, beberapa media bertanya kepada juru bicara tersebut apakah Tiongkok akan mengatur evakuasi orang Tiongkok perantauan.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan: "Sehubungan dengan situasi di Myanmar, kami berharap semua pihak di Myanmar akan menjaga ketenangan dan pengekangan, melanjutkan dari kepentingan fundamental rakyat Myanmar, bersikeras pada dialog dan konsultasi, menyelesaikan kontradiksi," katanya. 

Zhao Lijian mengatakan bahwa sehubungan dengan insiden perusahaan Tiongkok di Myanmar yang dipukuli, dihancurkan dan dijarah, sifat insidennya sangat buruk. 

Setelah kejadian tersebut, Kedutaan Besar Tiongkok di Myanmar menghubungi bagian Dagang Perusahaan Tiongkok Myanmar dan perusahaan terkait. 

Secepat mungkin, dan segera meminta polisi setempat untuk mengambil tindakan efektif Tindakan untuk memastikan keamanan perusahaan dan personel yang didanai Tiongkok. 

Pihak Myanmar telah mengirim polisi tambahan dan pasukan pemadam kebakaran ke daerah yang terkena dampak untuk memperkuat langkah-langkah keamanan di tempat. 

Tiongkok akan terus mendesak Myanmar untuk mengambil tindakan praktis untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menyelidiki dan menangani pelaku terkait sesuai dengan hukum, dan memastikan keselamatan jiwa dan properti perusahaan dan personel yang didanai Tiongkok di Myanmar.


Sekitar pukul 13.50 pada 14 Maret, waktu setempat, dua pabrik garmen di Kawasan Industri Lantaya di Yangon, Myanmar, mengalami pembakaran. Sumber Gambar Berita CCTV.

Zhao Li menegaskan bahwa saya ingin menekankan bahwa kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Myanmar selalu didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan win-win result, yang kondusif bagi pembangunan ekonomi dan sosial Myanmar serta bermanfaat bagi masyarakat lokal di Myanmar. 

Tindakan para penjahat ini tidak untuk kepentingan Myanmar dan rakyat Burma. Kami menyerukan kepada rakyat Myanmar untuk mengungkapkan tuntutan mereka secara legal, untuk tidak dihasut atau digunakan, dan untuk menghindari merusak kerjasama persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar.

Mengenai pertanyaan apakah Tiongkok sedang mempertimbangkan evakuasi orang Tiongkok perantauan, Zhao Lijian mengatakan bahwa Tiongkok mengikuti perkembangan situasi di Myanmar dan sangat prihatin tentang dampaknya terhadap keselamatan institusi dan personel Tiongkok. 

Tiongkok berharap Myanmar akan mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi keselamatan warga negara Tiongkok di Myanmar dan dengan tegas menghindari insiden serupa terulang kembali. 

"Pada saat yang sama, kami mengingatkan warga Tiongkok di Myanmar untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang tindakan pencegahan keselamatan dan memperkuat tindakan pencegahan mereka sendiri," kata Zhao Lijian. (*)