Lama Baca 3 Menit

Indeks Harga Konsumen Tiongkok, Juli 2020 Naik 2,7%

11 August 2020, 13:49 WIB

Indeks Harga Konsumen Tiongkok, Juli 2020 Naik 2,7%-Image-1

Ilustrasi Industri Katering Tiongkok -  Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir dari   CGTN News, Senin (10/820) indeks harga konsumen (CPI) Tiongkok semester 1 2020 naik 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pulihnya ekonomi Tiongkok dari virus COVID-19 adalah salah satu faktor peningkatan CPI.

Sebagai tolak ukur utama inflasi ritel, CPI Tiongkok telah menurun sejak Januari lalu, tetapi meningkat lagi dalam beberapa bulan terakhir, karena produksi dilanjutkan dan permintaan konsumen juga kembali. Indeks Juli ini melebihi perkiraan Bloomberg yang hanya naik 2,6%.

Harga bahan pangan naik 13,2% dari periode yang sama tahun lalu, data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok (国家统计局) menunjukkan, di antaranya harga daging babi naik 10,3% dalam satu bulan dan naik 85,7 dari periode yang sama di tahun lalu.

“Dengan pemulihan layanan katering secara bertahap, permintaan daging babi akan terus meningkat,” kata Dong Lijuan, ahli statistik senior dari dari Biro Statistik Nasional Tiongkok (国家统计局).

Ia mengatakan banjir di beberapa daerah di Tiongkok mengganggu pengangkutan babi hidup, menyebabkan pasokan babi terbatas.  Cuaca buruk juga menjadi salah satu faktor utama. Harga sayuran segar naik 6,3%, sedangkan harga buah segar turun 4,4% karena produk buah lebih banyak dipasarkan.

Pada kategori non-pangan, harga perawatan kesehatan naik 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, harga transportas dan komunikasi turun 4,4%. Harga bensin dan solar turun masing-masing sebesar 15,7% dan 17,5%, menurut data Biro Statistik Nasional Tiongkok (国家统计局).

“Harga daging babi dan sayuran menunjukkan tanda-tanda penurunan pada bulan Agustus, hal ini membuktikan bahwa faktor pasokan bersifat jangka pendek, dan dampak selanjutnya akan berangsur-angsur hilang, dampak pada harga tergantung pada peningkatan permintaan secara keseluruhan,” menurut Zhang Xu dari Everbright Securities (光大证券股份有限公司). (*)