Fan Di'an, anggota Komite Nasional ke-13 Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC), diwawancarai melalui tautan video menjelang pembukaan sesi keempat Komite Nasional CPPCC ke-13 di Aula Besar Rakyat di Beijing, 4 Maret 2021. - Image from China Daily
Beijing, Bolong.id - Sastra dan seni mulai jadi konsumsi, setelah Pemerintah Tiongkok sukses memberantas kemiskinan absolut, kata Fan Di'an, anggota Komite Nasional CPPCC, dalam wawancara pers, Kamis (4/3/21) di Aula Besar. Gedung Rakyat di Beijing.
"Sastra dan seni Tiongkok memiliki tradisi membangun nilai spiritual dan makna kehidupan. Karya seni yang berkualitas berperan meningkatkan kekuatan mental," kata Fan, yang juga ketua Asosiasi Seniman Tiongkok dan dekan Central Academy. Seni Rupa. Dilansir dari People News, Kamis (04/03/2021)
Fan mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir, penulis dan seniman telah mengunjungi banyak tempat miskin untuk menyaksikan upaya pengentasan kemiskinan, menginspirasi mereka untuk menghasilkan banyak karya sastra dan seni.
Karya-karya itu beresonansi dengan khalayak, dan orang-orang menyukai karya yang menggambarkan realitas kehidupan masyarakat, mengatakan kebenaran dan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, katanya.
"Di sisi lain, kami perlu menceritakan lebih banyak cerita tentang jutaan kader pengentasan kemiskinan dan ratusan juta petani Tiongkok" kata Fan kepada media sebelum duduk pada upacara pembukaan sesi keempat Komite Nasional ke-13 Rakyat Tiongkok. Konferensi Konsultatif Politik.
Ia mengatakan bahwa penulis dan seniman dapat berpartisipasi dalam pembangunan peradaban pedesaan dengan mempelajari budaya lokal dan melindungi sejarah desa, terutama tempat tinggal dan budaya kuno yang berharga.
“Desa-desa kaya akan kerajinan etnik tradisional dan warisan budaya, yang perlu dimeriahkan untuk memfasilitasi revitalisasi industri budaya pedesaan,” ujarnya. (*)
Advertisement