Lama Baca 3 Menit

Hongaria Terima Kiriman Pertama Vaksin COVID-19 Sinopharm Tiongkok

17 February 2021, 17:31 WIB

Hongaria Terima Kiriman Pertama Vaksin COVID-19 Sinopharm Tiongkok-Image-1

Bongkar Muat Vaksin COVID-19 Sinopharm Tiongkok di Bandara Internasional Liszt Ferenc di Budapest (16/2/2021) (Foto oleh Attila Volgyi / Xinhua) - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silahkan hubungi kami.

Budapest, Bolong.id - Gelombang pertama vaksin COVID-19 Sinopharm Tiongkok yang dibeli oleh Hongaria tiba di Budapest pada Selasa (16/2/2021).

Dilaporkan oleh Xinhua pada Rabu (17/2/2021), pengiriman tersebut diterima oleh Tamas Menczer, sekretaris negara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria dan Duta Besar Tiongkok untuk Hongaria Qi Dayu di Bandara Internasional Liszt Ferenc.

"Kami adalah negara pertama di Uni Eropa (UE) yang menggunakan vaksin Sinopharm. Kami mencoba menyelamatkan nyawa dan mempertahankan ekonomi, dan kami berjuang bersama dengan rekan-rekan Tiongkok kami untuk melawan COVID-19," ujar Menczer kepada Xinhua.

"Ini hari yang sangat penting bagi Hongaria." tambahnya

Sementara itu, Qi juga mengatakan bahwa Tiongkok dan Hongaria sedang memerangi virus COVID-19 secara berdampingan dan vaksin yang tiba hari ini mewujudkan komitmen Tiongkok untuk menjadikan vaksinnya sebagai komoditas global.

Hongaria sendiri mengumumkan pada 29 Januari bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk membeli vaksin COVID-19 Sinopharm Tiongkok dan akan menggunakannya untuk memvaksinasi 2,5 juta orang. Ditambah dengan vaksin Sinopharm, masyarakat Hongaria akan memiliki akses ke lima vaksin untuk melawan COVID-19.

Bersamaan dengan datangnya vaksin, situs resmi pemerintah Hongaria mencatat 823 kasus COVID-19 baru dalam rentang 24 jam, meningkatkan total nasionalnya menjadi 389.622.

Dalam 24 jam terakhir itu pula, 85 orang telah meninggal akibat virus tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 13.837 jiwa. Sementara itu, dikatakan 298.773 telah pulih, 3.979 pasien dirawat di rumah sakit, dan 318 di antaranya menggunakan ventilator, tambahnya. (*)

Agi Widjaya/Penerjemah

Esy Gracia/Penulis