Lama Baca 3 Menit

Inilah Tank Terbaru Tiongkok, Ditugaskan ke Perbatasan India

30 June 2020, 14:20 WIB

Inilah Tank Terbaru Tiongkok, Ditugaskan ke Perbatasan India-Image-1

Inilah tank howitzer terbaru Tiongkok, PLC 181 - Image from chinamil.com.cn


Jakarta, Bolong.id - Tiongkok punya tank howitzer terbaru. Namanya PLC-181 mengusung kaliber 155/52 mm NATO. Ini menggantikan howitzer generasi lama, PL-66 kaliber 152 mm.

Kependekan PLC, Progammable Logic Controller. Punya kemampuan menyimpan program memory. Logic, karena mampu menyimpan input aritmatik navigasi. Controller, dapat diatur dalam berbagai manuver.

Dikutip dari chinamil.com.cn (7/5/2020), PLC-181 telah diserahkan kepada brigade artileri Eastern Theater Command (PLA 75th Group Army).

PLC-181 jadi salah satu persenjataan yang dibawa Tiongkok ke line of actual control (LAC), yaitu wilayah perbatasan Tiongkok – India di Pegunungan Himalaya yang kini berkonflik.

PLC 181 alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) Tiongkok terbaru. dipublikasi pada Parade Hari Nasional Republik Rakyat Tiongkok ke-70 di Beijing, 1 Oktober 2019.

Sebagai elemen bantuan tembakan di angkatan darat, PLC-181 yang mengusung kaliber 155/52 mm NATO, menggantikan howitzer tarik (towed howitzer) PL-66 kaliber 152 mm dan meriam Type 59-1 kaliber 130 mm. 

Menunjang mobilitas, PLC-181 dirancang untuk dapat mudah dibawa ke dalam ruang kargo pesawat angkut turborprop Tiongkok, Shaanxi Y-9.

PLC-181 sudah mengadopsi automatic fire control system (AFCS) dan sistem senjata dapat dipersiapkan secara penuh dalam hitungan tiga menit.

Dari spesifikasi, PLC-181 punya bobot tempur 25 ton. Tinggi 3,6 meter. Lebarnya dirancang pas untuk dinaikkan ke dalam gerbong trailer kereta.

Bagi kebutuhan satuan armed, PLC-181 jelas lebih diunggulkan ketimbang SPH buatan Tiongkok dari jenis PLZ-05, pasalnya PLZ-05 yang berbasis tracked wheeled (roda rantai) punya bobot yang jauh lebih besar (35 ton), sehingga kalah fleksibel dari PLC-181.

PLC-181 menggunakan platform truk Taian GM 6X6.

Dari segi daya gempur, PLC-181 dengan dukungan teknologi electroslag remelting barrel smelting dan proses self-tightening barrel gun. Howitzer ini dapat menembak hingga jarak 40 – 45 km.

Bahkan dengan dukungan rocket extended, jarak tembak munisi bisa mencapai 72 km.

Sebelum PLC-181, Norinco (North Industries Corporation milik Tiongkok) telah memproduksi SPH serupa, yaitu SH15 yang mengusung kaliber 155/52 mm. Sejauh ini, SH15 telah digunakan Pakistan.

Namun, dari aspek teknis, spesifikasi dan kinerja, PLC-181 jauh lebih unggul dari SH15 yang pertama kali diperkenalkan pada ajang Airshow China 2018 di Zhuhai. (*)