WHO - Image from Medcom.id
Beijing, Bolong.id - Warga dunia masih heboh dengan Virus corona varian Delta yang ditemukan di India. Organisasi Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini mengumumkan varian lebih baru, bernama "Lambda". Katanya, menyebar ke 29 negara, pertama kali ditemukan di Amerika Selatan.
Dilansir dari Medcom.id pada (18/06/2021) menurut laporan media asing, edisi terbaru laporan mingguan pandemi corona virus baru yang dirilis oleh WHO baru-baru ini menunjukkan bahwa WHO telah memasukkan strain mutan corona virus terbaru C.37 sebagai varian minat khusus (Variants of Interest, VOI) , dan itu bernama "Lambda".
Menurut laporan mingguan, sampel sekuensing Lambda paling awal dilaporkan dari Peru pada Agustus 2020.
Pemantau menemukan bahwa galur mutan terkait erat dengan tingkat penularan komunitas di banyak negara. Seiring waktu, angka prevalensi terus meningkat, dan kejadian kasus Covid-19 juga meningkat.
Pada November tahun lalu, personel dari Institut Malbrán di Argentina melaporkan varian tersebut ke Kementerian Kesehatan.
Selanjutnya, sejak Januari tahun ini, sebuah proyek nasional yang mengandalkan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Argentina secara berturut-turut mendeteksi strain varian Lambda pada sampel pasien Covid-19.
Laporan mingguan menunjukkan bahwa Lambda membawa banyak mutasi dengan dugaan signifikansi fenotipik, yang dapat menyebabkan potensi peningkatan hereditas atau peningkatan resistensi terhadap antibodi penetralisir, dan ditandai dengan mutasi protein lonjakan.
Namun, bukti saat ini tentang efek dari perubahan genom ini terbatas, dan studi lebih lanjut tentang efek fenotipik diperlukan untuk lebih memahami dampak dari tindakan pencegahan strain mutan yang ada dan mengendalikan penyebaran.Pada saat yang sama, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi Efektivitas vaksin.
Pada 15 Juni 2021, 164 negara atau wilayah masing-masing telah melaporkan penemuan varian baru coronavirus Alpha (ditemukan di Inggris), varian Beta (ditemukan di Afrika Selatan), varian Gamma (ditemukan di Brasil), dan Ada 164, 115, 68, dan 80 varian Delta (ditemukan di India).
Selain itu, varian Delta selanjutnya bermutasi untuk mendapatkan varian "Delta plus" atau "AY.1". Data awal menunjukkan bahwa varian Delta menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap "terapi koktail antibodi" monoklonal.
Saat ini ada tiga jenis varian virus corona baru yang masuk ke Tiongkok, yaitu varian Beta, varian Alpha, varian Delta dan Kappa (semuanya terdapat di India). (*)
Advertisement