Lama Baca 3 Menit

CEO Hugo Boss: China Jadi Trendsetter Mode

24 August 2022, 15:21 WIB

CEO Hugo Boss: China Jadi Trendsetter Mode-Image-1

Logo Hugo Boss - China Daily

Beijing, Bolong.id - Tiongkok kini menjadi trendsetter fashion, kata Chief Executive Hugo Boss Daniel Grieder baru-baru ini.

"Saya menyukai konsumen muda dan dinamis di Tiongkok. Mereka adalah fashion-forward, cara mereka berpakaian sangat canggih," kata Grieder dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.

"Anda melihat tren yang diciptakan di Tiongkok yang datang ke Eropa dan Amerika Serikat ... Saya pikir saat ini Tiongkok memiliki home run dalam menetapkan tren yang sangat menarik bagi kami sebagai merek," katanya.

Dilansir dari China Daily pada Senin (22/8/22), berbasis di Metzingen, Jerman, Hugo Boss telah menjadi perusahaan fashion dan gaya hidup global di segmen premium. Pada tahun 2021, perusahaan mempekerjakan sekitar 14.000 orang di seluruh dunia, di antaranya sekitar 1.300 berada di Tiongkok.

Pasar Tiongkok menyumbang bagian besar dari pertumbuhannya. Menggambarkan perusahaan sebagai "posisi yang baik di Tiongkok," kata Grieder: "Perkiraan kami (untuk Tiongkok) untuk tahun depan adalah kami ingin tumbuh dua digit."

Berbicara tentang perencanaan bisnis masa depan, kepala eksekutif mengatakan: "Kami banyak berinvestasi ke ritel secara umum, 500 juta euro (sekitar Rp 7,4 triliun) hingga 2025, dan sebagian besar masuk ke pasar Tiongkok."

"Tahun depan kami akan membuka sekitar 20 toko baru di Tiongkok. Saat ini kami memiliki sekitar 90 toko berdiri sendiri," tambahnya, menekankan bahwa "ada banyak potensi yang dapat kami kembangkan di Tiongkok dan kami akan berinvestasi lebih banyak."

Menurut Grieder, Hugo Boss sekarang berfokus pada pengurangan dampak lingkungan dari industri fashion.

"Industri fesyen adalah industri tempat kita menciptakan terlalu banyak limbah ... jadi industri kita perlu ditingkatkan," katanya.

Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Eropa (UNECE) memperkirakan pada 2018 bahwa produksi fesyen menyumbang 10 persen dari emisi karbon manusia, mengeringkan sumber air, dan mencemari sungai dan aliran air. Selain itu, 85 persen dari semua tekstil dikirim ke tempat pembuangan sampah setiap tahun, menurut UNECE.

Bahan baru yang sedang dikembangkan dapat mengurangi serat mikro dan polusi plastik sambil meningkatkan ekonomi sirkular, kata Grieder.

Dia mengatakan kepada Xinhua bahwa Hugo Boss saat ini sedang menguji benang berbasis bio-polimer selulosa baru dengan perusahaan yang berbasis di Swiss, yang 100 persen dapat didaur ulang dan dapat membantu mengurangi dampak iklim dari sektor tekstil. (*)

Informasi Seputar Tiongkok