Lama Baca 3 Menit

Revolusi Produk Teh di China, Laku Keras

08 August 2022, 14:03 WIB

Revolusi Produk Teh di China, Laku Keras-Image-1

Cheese foam tea - CGTN

Beijing, Bolong.id - Bangsa Tiongkok mengenal minuman teh sejak sekitar 2000 tahun silam. Kini teh berubah dengan aneka bentuk, tapi bahan utamanya tetap teh.

Dilansir dari CGTN, Minggu (7/8/22), kini ada bubble tea, cheese-foam tea, dan lemon tea, hingga coffee-chai, pasar sedang booming dengan berbagai merek teh, yang bermunculan di seluruh Tiongkoki.

Menurut data dari laporan pasar teh gaya baru Tiongkok tahun 2021 oleh China Chain Store and Franchise Association, pasar teh gaya baru diperkirakan akan mencapai 117 miliar yuan (sekitar Rp258,5 triliun) pada tahun 2022 dan diprediksi akan jadi sekitar 338 miliar yuan pada tahun 2025.

Pasar teh gaya baru Tiongkok telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh penciptaan produk-produk inovatif.

Daniel Zipser, mitra senior dengan Konsumen dan Ritel McKinsey & Company, mengatakan konsumen Tiongkok, terutama konsumen muda, selalu mencari produk baru dan inovatif. 

"Saya pikir tidak ada tempat di dunia ini yang memiliki SKU (item produk), rasa, dan varian sebanyak itu. Banyak merek menghadapi situasi ketidaksesuaian permintaan pasokan. Namun, pada saat yang sama, mereka juga melihat peningkatan yang kuat dari omnichannel serta aktivitas pengiriman," tambahnya.

Sebenarnya, tren teh baru mulai lepas landas sebelum pandemi COVID-19. Dari tahun 2015 hingga 2021, tingkat pertumbuhan gabungan tahunan pendapatan per kapita perkotaan meningkat sebesar 7,2 persen, dan jumlah untuk sektor makanan dan minuman adalah 5,3 persen. Pandemi mendorong inovasi dalam industri, karena pelanggan mencari pengalaman baru untuk membumbui kehidupan sosial mereka.

Shi Xueqing adalah manajer toko di Cabang Jalan HeyTea Qianmen. Dia mengatakan produk baru dan minuman musiman adalah bintang dari merek tersebut. "Penjualan terbaik kami baru-baru ini adalah minuman teh baru yang disandingkan dengan drama TV terkenal. Pelanggan datang untuk mencobanya. Teh buah segar musiman, seperti teh persik dan teh prem, adalah favorit sepanjang masa," kata Shi.

Konsumen telah menunjukkan minat yang lebih rendah pada minuman serupa di pasar. Itu juga mengapa teh dan kopi gaya baru mulai memimpin tren konsumsi. Selama pandemi, orang menjadi lebih sensitif terhadap harga, sehingga rantai teh harus mempertimbangkan variasi produk dan umpan balik pasar lokal saat meluncurkan minuman baru.

Untuk memenuhi permintaan pelanggan, merek bekerja keras untuk menghasilkan produk inovatif, dan menawarkan penjualan online untuk meningkatkan pasar mereka. Inovasi tetap penting untuk ceruk pasar ini, dan pencabutan pembatasan COVID-19 juga memiliki peran utama dalam memacu konsumsi. (*)

Informasi Seputar Tiongkok