Beijing, Bolong.id - Delegasi Kongres Nasional Communist Party of Tiongkok (CPC) ke-20, Hu Weiwu, menyatakan, Tiongkok akan lebih mengembangkan teknologi komputer.
Dilansir dari cgtn (23/10/2022) menurut Hu, industri TI Tiongkok sebagian besar dibangun di atas dua platform teknologi asing - yang pertama "Wintel," kombinasi chip Microsoft Windows dan Intel.
Kedua AA, campuran chip berbasis Arm dan Android.
"Tiongkok harus mengembangkan sistemnya sendiri. Saya pikir harus ada tekad untuk membuat terobosan," kata Hu.
Setelah AS memasukkan raksasa komunikasi Tiongkok ke daftar hitam Huawei, banyak perusahaan Tiongkok mulai berinvestasi lebih banyak ke dalam teknologi domestik sehingga mereka tidak bergantung pada perusahaan asing.
CPC telah mendaftarkan "kemandirian yang lebih besar" dalam sci-tech sebagai salah satu tujuan utama untuk lima tahun ke depan.
"Industri informasi kami harus fokus pada tiga titik nyeri dan titik pemblokiran. Itu adalah set instruksi, IP inti dari berbagai chip dan proses produksi," kata Hu, menambahkan bahwa pemahamannya tentang "kemandirian" dalam laporan oleh Xi Jinping adalah untuk menerobos tiga titik pemblokiran ini.
Hu mengatakan Tiongkok harus "mandiri sampai akhir," yang berarti bahwa ketergantungan Tiongkok pada produk seharusnya hanya dibatasi oleh sumber daya manusia dan alam, bukan teknologi.
"Misalnya, set instruksi. Itu adalah teknologi root. Semua sistem lain seperti CPU, sistem operasi, dan berbagai aplikasi, bergantung padanya," katanya. "Ketika kami mengembangkan set instruksi kami sendiri, kami tidak perlu khawatir tentang sistem lain - kami sepenuhnya mandiri."
Hu dan perusahaannya telah mengembangkan jenis baru arsitektur chip generik yang disebut LoongArch, mengambil jalan yang berbeda dari desainer chip Tiongkok lainnya yang membeli lisensi dari Intel yang berbasis di AS atau Arm yang berbasis di Inggris.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
