Seorang karyawan memperkenalkan kecerdasan buatan berkemampuan 5G di Pusat Pameran Data Besar Guizhou di Guiyang, provinsi Guizhou, 26 Mei 2022. [Foto/Xinhua]
Beijing, Bolong.id - Kekuatan teknologi komputerisasi Tiongkok diperkirakan akan melebihi Amerika Serikat dalam satu atau dua tahun mendatang.
Dilansir dari China Daily, Senin (01/08/2022) kekuatan komputerisasi akan memberikan keunggulan Tiongkok dalam membangun ekonomi digital dan menyuntikkan vitalitas baru ke dalam pengembangan berkualitas tinggi.
Kekuatan komputerisasi secara luas dipandang sebagai hal penting bagi suatu negara untuk memimpin dunia dalam ruang digital. Tiongkok menempati urutan kedua setelah AS dalam kekuatan komputerisasi global.
Daya komputerisasi secara kasar mengacu pada kemampuan untuk memproses data. Termasuk infrastruktur dan teknologi informasi untuk mendukung penyimpanan data, dan kapasitas jaringan di era ekonomi digital.
Menurut Wu Hequan seorang akademisi di Tiongkok Academy of Engineering mengatakan bahwa, kekuatan komputerisasi adalah mesin baru ekonomi digital, yang didorong oleh inovasi, merupakan titik pertumbuhan utama kekuatan ekonomi Tiongkok.
Tiongkok menduduki peringkat kedua di dunia dalam hal skala daya komputerisasi tahun lalu, dengan menguasai 27 persen daya komputerisasi global, dengan perbandingan untuk AS sebanyak 31 persen.
Menurut Wu, Tiongkok sudah melampaui AS dalam kekuatan komputerisasi kecerdasan buatan tahun lalu. Ia percaya dalam waktu kurang dari satu atau dua tahun, kekuatan komputerisasi Tiongkok secara keseluruhan akan melebihi AS.
Tahun lalu, ukuran pasar industri daya komputerisasi Tiongkok melebihi 1,5 triliun yuan (sekitar Rp 3,30 kuadriliun) dengan komputerisasi awal melebihi 300 miliar yuan (sekitar Rp 660,5 triliun). Menurut Tiongkok Academy of Teknologi informasi dan komunikasi layanan pusat data internet lebih dari 150 miliar yuan (sekitar Rp 330,4 triliun) dan kecerdasan buatan lebih dari 400 miliar yuan (sekitar Rp 881,3 triliun).
Zhang Yunming selaku wakil menteri Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi mengatakan bahwa, "Kekuatan komputasi telah menjadi kekuatan produktif baru setelah tenaga panas dan listrik".
Ini dapat meningkatkan peran 5G, data besar, AI, dan teknologi digital lainnya dalam mempercepat peningkatan industri, mengaktifkan nilai data digital di semua aspek ekonomi riil, dan meningkatkan efisiensi produksi di banyak sektor.
Ia juga menambahkan "Kami akan mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi daya komputasi utama seperti chip kelas atas dan algoritma komputer inti".
Pada upacara pembukaan konferensi, delapan perusahaan, termasuk Tiongkok Mobile, Huawei, Tiongkok Telecom dan Alibaba Cloud menandatangani perjanjian infrastruktur komputerisasi dan memprakarsai lebih dari 10 proyek pusat data nasional, dengan total investasi mencapai hampir 50 miliar yuan (sekitar Rp 110,08 triliun).
Menurut Li Zhengmao selaku mantan manajer umum Tiongkok Telecom, ia berkata bahwa "Untuk setiap yuan yang diinvestasikan dalam membangun daya komputasi, 3 yuan (sekitar Rp 6,60 ribu) hingga 4 yuan (sekitar Rp 8,80 ribu) PDB dapat dihasilkan,"
Ia juga menambahkan bahwa data, daya komputerisasi, dan algoritma adalah tiga elemen yang sangat menentukan lanskap dunia digital.
Yang Jie selaku ketua Tiongkok Mobile mengatakan Tiongkok sedang mempercepat pembangunan infrastruktur baru, seperti proyek komputerisasi timur-data-barat yang berfokus pada pembangunan pusat data dan mempromosikan pengembangan infrastruktur komputerisasi yang terkoordinasi di Tiongkok.
Yang juga berkata bahwa "Membangun jaringan daya komputerisasi adalah prioritas utama pengembangan masa depan. Mereka akan bekerja untuk mempromosikan integrasi mendalam dari berbagai teknologi informasi dan menjadikan daya komputerisasi sama dan mudah digunakan seperti air dan listrik". (*)