Lama Baca 2 Menit

WHO: COVID-19 Masih Darurat Internasional

22 October 2022, 11:03 WIB

WHO: COVID-19 Masih Darurat Internasional-Image-1
Ilustrasi masyarakat

Beijing, Bolong.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Rabu(19/10/2022) bahwa COVID-19 masih darurat kesehatan masyarakat.

Dilansir dari 人民网, Kamis (20/10/22), pengumuman itu datang meskipun jumlah kematian mingguan orang terinveksi mencapai level terendah sejak pandemi dimulai, akhir 2019.

Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO mengatakan setelah pertemuan penilaian triwulanan pekan lalu bahwa meskipun ada penurunan kasus COVID-19 yang parah, dan penurunan jumlah kematian mingguan, kematian akibat COVID-19 tetap tinggi dibandingkan dengan virus pernapasan lainnya.

WHO: COVID-19 Masih Darurat Internasional-Image-2
Ilustrasi pemeriksaan

Ini juga memperingatkan komplikasi terkait COVID-19 dan kondisi pasca-COVID-19, dengan dampak penuh dari ini masih belum sepenuhnya dipahami. Wabah itu juga dapat berkembang selama musim dingin mendatang di Belahan Bumi Utara, kata komite itu.

Sementara itu, kesenjangan saat ini dalam pengawasan global COVID-19 telah menghambat identifikasi awal dan evaluasi evolusi virus. Dengan virus yang diperkirakan akan terus berkembang, panitia mengatakan bahwa karakteristik genetik dan antigenik dari varian masa depan belum dapat diprediksi secara andal. Varian yang berkembang dapat menimbulkan tantangan bagi vaksin dan terapi saat ini, komite memperingatkan.
"Mengingat pertimbangan di atas, komite setuju bahwa koordinasi lanjutan dari tanggapan internasional diperlukan," dan menganggap bahwa "situasi tetap dinamis dan memerlukan penilaian ulang yang sering, dan bahwa penghentian PHEIC, bila dianggap layak, harus dilaksanakan dengan aman. mungkin."

Komite merekomendasikan bahwa harus ada tiga prioritas utama di masa depan: memperkuat pengawasan dan mencapai target vaksinasi untuk kelompok berisiko; terus meningkatkan akses ke terapi yang terjangkau; dan memperkuat perencanaan kesiapsiagaan pandemi, sambil terus melindungi kelompok yang paling berisiko. (*)

Informasi Seputar Tiongkok