Gambar Ilustrasi - Image from China Daily
Bolong.id - Tiongkok melalui badan peradilan dan kejaksaannya meningkatkan upaya pada tahun 2020 untuk menindak kejahatan dan pelanggaran keuangan. Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan hukum bagi sektor keuangan.
Peraturan tersebut diresmikan oleh Kejaksaan Agung Rakyat (SPP) dan Mahkamah Agung Rakyat (SPC) Senin.
Di tengah tindakan keras terhadap penipuan dan pelanggaran keuangan, 41.000 orang dituntut tahun lalu naik 3,2% dari tahun ke tahun, menurut laporan SPP yang diserahkan ke sidang legislatif nasional tahunan yang sedang berlangsung untuk dibahas. Dilansir dari China Daily, Senin (8/3/2021).
Kejaksaan bekerja sama dengan regulator sekuritas untuk mengungkap kasus-kasus rumit, membatasi kecurangan keuangan, manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam melindungi kepentingan investor.
Mereka juga meningkatkan tindakan keras terhadap pencucian uang, menuntut 707 orang atas kejahatan terkait tahun lalu, 4,7 kali lipat dari tahun 2019, menurut laporan SPP.
Tiongkok juga telah menindak dengan keras terhadap pelaku pencucian uang, menuntut 707 orang atas kejahatan terkait tahun lalu dimana itu 4,7 kali lipat lebih banyak dari tahun 2019, dalam laporan SPP. (*)
