Beijing, Bolong,id - Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang mengunjungi Kamboja, Selasa (7/11/2022). Ia akan menghadiri pertemuan pemimpin ASEAN di sana.
Dilansir dari Global Times (08/11/2022) kunjungan Li Keqiang atas undangan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen.
Li Keqiang akan menghadiri KTT Tiongkok-ASEAN ke-25, KTT ASEAN Plus Three (APT) ke-25 dan KTT Asia Timur ke-17 yang akan diadakan di Kamboja dari 7 hingga 13 November 2022.
Setelah tiba di Phnom Penh pada Selasa malam, Li mengatakan bahwa Tiongkok dan ASEAN telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif dan menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain.
Situasi internasional saat ini rumit dan mengalami perubahan luar biasa, dengan segala macam ketidakstabilan, dan perkembangan global menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata Li.
Ia mengatakan Tiongkok berharap rangkaian pertemuan para pemimpin tentang kerja sama Asia Timur dapat fokus pada pembangunan dan kerja sama, bersikeras menegakkan multilateralisme dan perdagangan bebas, dan bergandengan tangan dalam menghadapi tantangan, serta menyuntikkan dorongan baru bagi integrasi ekonomi regional, dan dunia. perdamaian dan stabilitas.
Sebelum kedatangan Li di Kamboja pada hari Selasa, surat kabar Kamboja Khmer Times dan Jian Hua Daily menerbitkan artikel yang ditandatangani oleh Li, di mana Li mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir telah menyaksikan pertumbuhan yang berkelanjutan dari hubungan Tiongkok-Kamboja.
Kerjasama yang tulus antara Tiongkok dan Kamboja telah menghasilkan hasil yang nyata dan "pencapaian seperti itu sedang berlangsung"
Ini adalah kunjungan pertama Perdana Menteri Li ke Kamboja setelah berakhirnya Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok.
Analis mengatakan bahwa seiring dengan perjalanan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Han Zheng ke Singapura dari 1 hingga 2 November 2022.
Juga, kunjungan pemimpin Vietnam Nguyen Phu Trong ke Tiongkok 30 Oktober hingga 2 November.
Tiongkok dan ASEAN telah lebih sering berinteraksi dalam beberapa pekan terakhir, menunjukkan kesediaan mereka untuk lebih lanjut mempromosikan hubungan dan perkembangan bilateral.
Terutama di tengah meningkatnya tantangan di era pasca-COVID. Hubungan Tiongkok-ASEAN yang stabil telah menjadi sumber stabilitas bagi kawasan dan dunia. (*)
Advertisement
