Beijing, Bolong.id - Pakar penyakit menular Tiongkok mempertanyakan keefektifan tes COVID-19 untuk pendatang dari Tiongkok ke negara lain. Sebab, hal itu tak berguna.
Dilansir dari CGTN (07/01/2023) Tak lama setelah Tiongkok mencabut aturan pembatasan terkait COVID-19 pada penerbangan internasional mulai 8 Januari 2023, negara-negara A.S., Italia, India, Australia, dan Jepang memutuskan untuk memberlakukan pembatasan pada pelancong dari Tiongkok. Mewajibkan mereka tes COVID-19 negatif sebelum keberangkatan.
"Saya tidak berpikir itu akan membuat perbedaan besar," Ian Lipkin, profesor epidemiologi di Universitas Columbia mengatakan kepada DW News, menambahkan bahwa varian saat ini di Tiongkok mungkin sudah beredar di AS dan Eropa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan pihaknya percaya pengenalan wajib skrining COVID-19 bagi para pelancong dari Tiongkok "tidak dapat dibenarkan", dengan mengatakan varian COVID-19 yang beredar di Tiongkok sudah beredar di Uni Eropa (UE) dan berpotensi diimpor infeksi dari Tiongkok "agak rendah" dibandingkan dengan jumlah infeksi yang sudah terjadi di UE, lapor BBC.
“Tiongkok selalu percaya bahwa untuk semua negara, tindakan respons COVID harus berbasis sains dan proporsional. Tindakan tersebut tidak boleh digunakan untuk manipulasi politik, tidak boleh ada tindakan diskriminatif terhadap negara tertentu, dan tindakan tidak boleh memengaruhi perjalanan normal dan orang-orang- pertukaran dan kerja sama ke-orang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada hari Rabu.(*)
Informasi Seputar Tiongkok