Lama Baca 2 Menit

Spesies Siput Air Tawar Muncul Setelah Lebih dari 100 Tahun

13 January 2024, 20:44 WIB

Spesies Siput Air Tawar Muncul Setelah Lebih dari 100 Tahun-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Sekelompok ilmuwan internasional telah menemukan kembali siput air tawar endemik Tiongkok setelah menghilang selama lebih dari 100 tahun.

Dilansir dari 人民网 Jumat (12/01/24), penemuan ini dilakukan bersama oleh para peneliti dari berbagai institusi termasuk Museum für Naturkunde di Berlin, Jerman, dan Universitas Peking di Tiongkok, menurut edisi terbaru jurnal penelitian biologi Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

Siput tersebut, yang dikenal sebagai Helicostoa, ditemukan di batu kapur sungai di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan.  

Menurut Zhang Lejia, peneliti dari Museum für Naturkunde, Helicostoa merupakan spesies gastropoda air tawar yang unik dengan kebiasaan sesil dan dapat menempel pada permukaan batu seperti tiram.  

Pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Perancis lebih dari 100 tahun yang lalu, namun tidak pernah dikumpulkan lagi.

Setelah membandingkan spesies Helicostoa yang baru ditemukan dengan spesimen sebelumnya berdasarkan studi sistematika molekuler, morfologi, dan anatomi, peneliti menamai spesies baru tersebut Helicostoa liuae untuk membedakannya dengan spesies sebelumnya Helicostoa sinensis.

Para peneliti menemukan bahwa hanya betina dewasa yang sesil, sehingga terdapat bukaan pada tubuhnya yang melakukan peran bukaan aslinya, seperti makan, ekskresi, dan kawin.  Sebagai perbandingan, laki-laki itu gelisah, dengan bukaan normal.

Zhang, yang memimpin tim peneliti, mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka yakin sesilitas Heliccostoa betina adalah hasil evolusi adaptif gastropoda terhadap lingkungan di arus deras, dan bukaan sekunder serta dimorfisme seksual adalah inovasi evolusioner untuk mengatasi tantangan tersebut.  kelangsungan hidup dan reproduksi.

“Helicostoa adalah contoh yang baik untuk studi mendalam tentang evolusi adaptif dan inovasi evolusioner,” katanya, seraya mencatat bahwa habitat spesies tersebut dekat dengan daerah perkotaan dan pembangkit listrik tenaga air, sehingga perlindungan akan diperlukan untuk Helicostoa. (*)

 

Informasi Seputar Tiongkok