Lama Baca 3 Menit

Video Anak Panda Dirilis Rayakan Tahun Baru Imlek

10 February 2024, 12:30 WIB

Video Anak Panda Dirilis Rayakan Tahun Baru Imlek-Image-1
 provinsi Sichuan, pada hari Jumat. Untuk merayakan Festival Musim Semi mendatang, yang jatuh pada hari Sabtu, pangkalan tersebut dan Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa Tiongkok bersama-sama mengadakan acara open house, di mana anak-anak panda yang lahir pada tahun 2023 bertemu dengan publik. Tahun lalu, 34 anak panda dilahirkan di kedua institusi tersebut. 

Beijing, Bolong.id - Dua organisasi pengembangbiakan panda terkemuka di provinsi Sichuan bersama-sama mengeluarkan video dengan 24 bayi panda yang baru lahir untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Dilansir dari  China Daily  Rabu (07/02/24), dalam video tersebut, 14 penjaga dari Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa Tiongkok dan 10 penjaga dari Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa Chengdu memegang panda yang lahir tahun lalu, dan mengucapkan selamat kepada semua pemirsa di Tahun Naga.

Sudah menjadi tradisi bagi pusat dan pangkalan untuk memperlihatkan panda yang baru lahir kepada pengunjung pada hari libur besar, kata Qiu Yu, petugas informasi di pusat tersebut.

Sebanyak 34 ekor panda dilahirkan di pusat dan pangkalan tersebut tahun lalu, namun 10 ekor tidak terlihat dalam video yang direkam pada hari Minggu, katanya.

Populasi panda di penangkaran global mencapai 728 ekor, dengan 46 ekor lahir tahun lalu di Tiongkok dan luar negeri, kata Zhang Yue, wakil direktur departemen konservasi satwa liar di Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional, pada konferensi pers pada tanggal 25 Januari.

Tiongkok mulai membiakkan panda secara artifisial pada tahun 1960an. Pada awal abad ini, hal ini menyelesaikan tiga masalah utama pembiakan panda, dan populasi penangkaran secara bertahap bertambah, katanya.

Dulu, sulit bagi panda yang dipelihara di penangkaran untuk menjadi terbiasa dan kawin, dan bagi anak-anaknya untuk bertahan hidup, kata Zhang Hemin, pakar panda senior yang mulai mempelajari beruang pada tahun 1983.

Pada awalnya, para peneliti tidak memiliki pemahaman yang benar tentang kebiasaan panda.

Karena mengira mereka lebih suka hidup menyendiri, para peneliti mengisolasi setiap panda di sarang kecil dan hanya memberi mereka makan bambu.

Panda di lingkungan penangkaran menjadi depresi dan kesulitan menjadi ruttish.

Para peneliti memutuskan untuk mulai memberikan lebih banyak kesempatan kepada panda di penangkaran untuk bersosialisasi.

Panda jantan dan betina segera ditempatkan di sarang masing-masing agar masing-masing terbiasa dengan aroma lawan jenis.(*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.