Lama Baca 2 Menit

Kasus COVID-19 China Mulai Reda

02 February 2023, 07:46 WIB

Kasus COVID-19 China Mulai Reda-Image-1
Sejumlah besar pelancong yang kembali di Stasiun Kereta Api Nanjing di Provinsi Jiangsu yang berdekatan. - shine.cn

Beijing, Bolong.id - Kasus COVID-19 Tiongkok reda, meskipun pemerintah membebaskan gerak orang selama liburan Imlek.

Dilansir dari Shanghai Daily (30/01/2023) tapi, pengendalian COVID-19 di transportasi umum dan tempat keramaian tetap harus diwaspadai, kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional.

"Daerah pedesaan tetap menjadi prioritas utama dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 negara saat ini," kata Mi pada konferensi pers pertama mekanisme pencegahan dan pengendalian COVID-19 bersama Dewan Negara setelah liburan Festival Musim Semi selama seminggu.

Beberapa kementerian dan otoritas Tiongkok merilis statistik terbaru mereka selama liburan 21-27 Januari.

Poin-poin penting pada konferensi pers:

  • Tidak ada varian baru COVID-19 impor yang ditemukan di Tiongkok. Omicron BA.5.2 dan BF.7 tetap menjadi strain utama dalam putaran pandemi saat ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
  • Tidak ada peningkatan infeksi COVID-19 di daerah pedesaan selama festival, ketika sejumlah besar orang kembali ke kampung halaman mereka untuk reuni keluarga, kata Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan.
  • Sebanyak 71.000 orang asing datang ke Tiongkok selama liburan, lebih dari dua kali lipat pada tahun 2022. Sekitar 741.000 orang dari daratan Tiongkok melakukan perjalanan ke luar negeri selama periode yang sama, meningkat 93,7 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Administrasi Imigrasi Nasional.
  • Bisnis ritel dan katering mengalami peningkatan 6,8 persen dalam setahun selama liburan, menurut Kementerian Perdagangan.
  • Sebanyak 226 juta orang melakukan perjalanan melalui kereta api, jalan raya, jalur air, dan penerbangan selama liburan, meningkat 71,2 persen dari tahun ke tahun tetapi 46,4 persen lebih rendah dari tingkat pra-COVID-19 pada tahun 2019, ungkap Kementerian Perhubungan.