Lama Baca 3 Menit

Xizang Adakan Pacuan Kuda untuk Tahun Baru Tibet

16 February 2024, 12:47 WIB

Xizang Adakan Pacuan Kuda untuk Tahun Baru Tibet-Image-1
Xizang adakan pacuan kuda untuk Tahun Baru Tibet

Beijing, Bolong.id - Tim berkuda dari Daerah Otonomi Xizang di barat daya Tiongkok menggelar pertunjukan balap kuda tradisional yang mendebarkan di ibu kotanya, Lhasa, pada hari Senin, hari ketiga Tahun Baru Tibet.

Dilansir dari 人民网 Rabu (14/02/24), para pengendara mengenakan pakaian Tibet berwarna-warni dan berlari dengan anggun mengelilingi arena pacuan kuda di pinggiran utara Lhasa. 

Yongya Yeshe, berusia 27 tahun, anggota tim berkuda di wilayah tersebut, mengatakan bahwa dia telah berlatih dengan kudanya selama lebih dari 13 tahun, dan mereka menampilkan pacuan kuda tradisional setiap Tahun Baru Tibet.

Didirikan pada tahun 1986, tim berkuda Xizang telah meraih banyak medali emas di kompetisi nasional dan tim tersebut juga secara teratur menyelenggarakan pertunjukan di daerah pedesaan di wilayah tersebut, mempromosikan dan membimbing kegiatan berkuda lokal. Mereka telah memberikan ratusan pertunjukan gratis untuk para petani dan penggembala selama bertahun-tahun.

Seperti kata pepatah kuno Tibet: "Beri makan kuda pada Malam Tahun Baru Tibet, balapanlah mereka pada Hari Tahun Baru Tibet." Pacuan kuda adalah salah satu olahraga yang paling dicintai dan tersebar luas di kalangan masyarakat Tibet, dengan sejarah lebih dari seribu tahun, sebagai bagian integral dari budaya Tibet dan bisnis olahraga unik di wilayah tersebut.

Perlombaan ini menarik banyak penonton. “Kami berasal dari kota Qamdo tetapi menghabiskan tahun baru di Lhasa,” kata Sonam, seorang warga yang menghadiri acara tersebut bersama keluarganya. “Ini adalah pertama kalinya kami menyaksikan pacuan kuda secara langsung dan para penunggangnya serta kudanya tampil bersama dengan sangat baik.”

Tashi Dargye, pelatih tim berkuda Xizang, membimbing para pengendara dalam melakukan manuver "kuda berbaring". “Manuvernya, yaitu pengendara memerintahkan kudanya untuk berbaring saat menungganginya, membutuhkan ikatan dan kepercayaan yang mendalam antara kuda dan penunggangnya,” kata Tashi Dargye.

Kuda-kuda dalam acara tersebut berasal dari daerah sekitar Lhasa dan kota Nagqu. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan mempopulerkan olahraga tradisional di kalangan penduduk setempat, melestarikan budaya dan tradisi balap kuda, serta memperkaya kehidupan olahraga dan budaya masyarakat Tibet, menurut biro olahraga wilayah tersebut. (*)

 

Informasi Seputar Tiongkok