Guangzhu, Bolong.id - Dua pembangkit listrik hidrogen China Southern Power Grid terhubung ke jaringan pada Sabtu (25/3/2023).
Dilansir dari CGTN (27/03/2023) itu di Nansha Smart Hydrogen Station, di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Berisi tujuh fasilitas penyimpanan hidrogen padat.
"Fasilitas ini dapat menyimpan 200 meter kubik hidrogen dengan kepadatan tinggi. Volume akan 20 kali lebih besar jika kita menggunakan tangki hidrogen 3 MPa normal," kata Zheng Xin, peneliti Nansha Power Station di China Southern Power Grid.
Sangat efisien dan mudah digunakan, penyimpanan hidrogen padat adalah bentuk penyimpanan kimia untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh fotovoltaik, angin atau sumber energi baru lainnya.
Energi kemudian dapat dilepaskan sesuai kebutuhan dan digunakan sebagai listrik melalui sel bahan bakar.
"Dengan mengintegrasikan produksi daya hidrogen, penyimpanan, pembangkit dan pengisian bahan bakar, pembangkit listrik dapat mencapai konversi antara listrik hijau dan hidrogen hijau. Ini dapat menyelesaikan masalah tidak dapat diandalkan dan fluktuasi musiman dalam pembangkit listrik energi baru," kata Lei Jinyong, manajer umum China Southern Power Grid.
Pembangkit listrik tenaga hidrogen lainnya, yang terletak di Kota Kunming, provinsi Yunnan Tiongkok barat daya, telah menyimpan 165 kilogram tenaga hidrogen.
Penyimpanan hidrogen dapat memasok 2.300 kilowatt-jam listrik selama jam sibuk dan menghasilkan daya secara konstan selama 23 jam.
"Di masa depan, kekuatan hidrogen akan memperhitungkan proporsi yang semakin besar dalam jaringan listrik, sedangkan proporsi hidrogen hijau juga akan naik. Teknologi kopling elektro-hidrogen akan menjadi salah satu teknologi revolusioner yang mendorong evolusi daya Sistem, "kata Wang Chengshan, seorang akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
