Beijing, Bolong.id - Pada senja yang ramai menjelang akhir Oktober, sekelompok orang dengan rompi bercahaya berdiri tegak di Happiness Avenue, pusat kota Beijing.
Mereka bergerak perlahan di sepanjang trotoar dengan hati-hati, beberapa berjongkok, yang lain menundukkan kepala, menarik perhatian orang-orang di sekitarnya yang sibuk memotretnya dengan kamera.
Dilansir dari 中国日报 Minggu (11/3/2024), adegan ini merupakan pertunjukan yang diprakarsai oleh seniman Deng Yufeng, yang ingin menyoroti kesulitan menghindari kamera CCTV di ibu kota China.
Seiring dengan peningkatan investasi pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia dalam sistem keamanan, diproyeksikan bahwa pada tahun 2021 akan terpasang ratusan juta kamera pengawas, dengan mayoritas di antaranya berlokasi di China, menurut analisis industri dari IHS Markit.
Pada tahun 2018, sudah terdapat sekitar 200 juta kamera CCTV di China. Namun, pada tahun 2021, menurut laporan dari Wall Street Journal, jumlahnya diperkirakan mencapai 560 juta unit, atau rata-rata satu kamera untuk setiap 2,4 warga.
Alasan yang diberikan China untuk pemasangan kamera CCTV ini adalah untuk menangkal tindakan kriminal.
John Sudworth telah melaporkan tentang sistem pengawasan serba guna China.
Menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, pada tahun 2018, jumlah kasus pembunuhan berencana per penduduk di China sepuluh kali lebih rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Namun, semakin banyak warga China yang mempertanyakan dampak kamera tersebut terhadap privasi mereka, serta kekhawatiran atas kemungkinan kebocoran data pribadi mereka.
Meskipun demikian, warga China jarang menggelar protes terhadap upaya pengawasan pemerintah, karena melakukannya tidaklah tanpa risiko.
Namun, individu seperti Deng menggunakan kreativitas mereka untuk mengungkapkan masalah ini kepada publik.
Sebelum pertunjukan dimulai, Deng mengukur panjang dan lebar Happiness Avenue, mencatat keberadaan 89 kamera CCTV di sekitar jalan tersebut, dan memetakan penyebarannya serta jangkauannya.
Setelah itu, ia merekrut relawan secara daring.
Dalam perjalanan sepanjang 1,1 km di sepanjang Happiness Avenue, relawan itu berhasil menghindari wajah mereka dari tangkapan kamera, meskipun Deng menyatakan bahwa "hampir tidak mungkin" untuk sepenuhnya menghindari perekaman gambar. (*)
Informasi Seputar Tiongkok.
Advertisement
