Beijing, Bolong.id - Berjalan-jalan di Nanning Garden Expo Park, Ling Qianhui dan teman-temannya mengenakan Hanfu, pakaian tradisional Tiongkok, berpadu sempurna dengan bunga ungu dan persik yang mekar.
Dilansir dari 人民网 Rabu (20/03/24), inilah yang terjadi di Nanning Garden Expo Park, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan.
“Cukup mudah untuk mengambil foto menakjubkan di sini dengan mengenakan pakaian tradisional, terutama dengan bunga-bunga yang bermekaran di musim semi,” kata Ling.
Kecintaan terhadap pakaian tradisional Tiongkok, juga dikenal sebagai Hanfu, telah menyebar ke seluruh negeri dalam beberapa tahun terakhir, dan kumpulan anak-anak muda yang mengenakan Hanfu menjadi pemandangan umum di banyak tempat wisata.
Di kota timur Suzhou, yang terkenal dengan taman klasik Tiongkok, rok berwajah kuda semakin disukai di kalangan anak muda menjelang musim semi.
Ini adalah jenis Hanfu yang menampilkan bagian depan tinggi dan datar dengan sisi berlipit yang berasal dari Dinasti Song (960-1279) dan menang pada Dinasti Ming dan Qing.
“Hanfu dulunya merupakan subkultur yang tidak dikenal sekitar 10 tahun yang lalu,” kata Zhao Xi, seorang penggemar Hanfu berusia 27 tahun. “Tetapi sekarang, orang tidak akan terkejut melihat orang yang lewat menggunakan Hanfu.”
“Lebih banyak anak muda yang suka memakai pakaian tradisional saat bepergian karena mereka menyadari bahwa identitas budaya mereka terkait dengan Hanfu dan sudah menjadi mode,” kata Pan Lusheng, ketua Asosiasi Sastra dan Seni Rakyat Tiongkok.
“Ini adalah tren spontan dan menunjukkan kebangkitan budaya tradisional,” tambah Pan.
Chen Chen, seorang pecinta Hanfu dari Provinsi Hunan, telah mengoleksi banyak pakaian adat dengan berbagai gaya.
Untuk setiap perjalanan, ia akan dengan cermat memilih Hanfu yang berbeda sesuai dengan pemandangan tempat pemandangannya. Saat membeli pakaian tradisional, selain warna dan gaya yang serasi, Chen juga memperhatikan pola bordir dan nilai budayanya.
“Ini bukan hanya untuk mengambil gambar yang indah, tapi juga untuk memahami konotasi budaya di balik pakaian dan perasaan puisi serta esai Tiongkok kuno dengan cara yang mendalam,” kata Chen.
“Pola bordir pada pakaian menyembunyikan perkataan nenek moyang kita. Misalnya, pola bunga krisan menyiratkan umur panjang dan tempat tinggal yang damai,” kata Bi Hong, seniman bordir yang berdedikasi melakukan penelitian dan perlindungan pakaian tradisional selama hampir 28 tahun.
Dari sudut pandang Bi, Hanfu merupakan salah satu wujud dari keunggulan budaya tradisional Tiongkok. Ia juga yakin bahwa kegilaan terhadap Hanfu akan terus berkembang.
Ia berharap semakin banyak peminat yang mengabdikan diri pada perlindungan, warisan, dan pengembangan inovatif pakaian tradisional Tiongkok melalui pembelajaran, penelitian dan praktek. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement