Lama Baca 4 Menit

Upacara Minum Teh di Gunung Jingmai Jelang Panen Teh

08 April 2023, 11:00 WIB

Upacara Minum Teh di Gunung Jingmai Jelang Panen Teh-Image-1
Budaya teh China

Beijing, Bolong.id - Warga Kabupaten Lancang Lahu, Provinsi Yunnan, Tiongkok, merayakan awal musim memetik teh dengan upacara minum teh di Gunung Jingmai.

Dilansir dari 人民网 Kamis (06/04/23), ritual tahunan  ini merupakan tradisi di kalangan etnis minoritas lokal seperti Blang dan Dai.  I

ni adalah rasa hormat orang terhadap hutan teh, yang telah ada selama berabad-abad, serta memberi penghormatan kepada leluhur mereka sebelum memanen hadiah alam.

Gunung Jingmai, terkenal dengan hutan lebat pohon teh kuno. Telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan penduduk setempat selama berabad-abad.  Orang-orang di sini terus mempertahankan metode budidaya teh kuno yang menampilkan ekosistem berlapis-lapis yang unik.

“Kunci untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam adalah penggunaan lahan yang rasional di Gunung Jingmai,” kata Xiong Dengkui, peneliti asosiasi di museum daerah Lancang.

Desa tersebut terletak di tengah gunung, dekat dengan hutan teh di tengah gunung, sedangkan lahan pertanian berada di dataran rendah dengan sumber air yang melimpah, yang dapat menghindari gangguan pada hutan teh selama penanaman, Xiong menyebut mode penanaman  "penggunaan lahan vertikal."

"Semua harta karun akan habis, dan hanya hutan teh yang akan menyediakan keturunan tanpa henti," mengutip ajaran leluhur Blang yang legendaris.  Kebijaksanaan nenek moyang membuat hutan teh dan desa bertahan sekitar seribu tahun.

Hutan teh kuno sekarang bersinar dengan vitalitas baru karena generasi muda memperkenalkan ide-ide baru yang bertujuan untuk mengembangkan industri teh di daerah ini dengan lebih baik.

Xian Gong, 39, memulai koperasi petani pada tahun 2010 di kampung halamannya di Desa Jingmai.  Seiring waktu, dia memperluas inisiatif dengan mengembangkannya menjadi perusahaan yang mengintegrasikan koperasi, pabrik teh, hostel, dan toko di bawah satu atap.

Saat ini, kebun teh di bawah koperasi mencakup area seluas lebih dari 9.000 mu (600 hektar) dan menghasilkan hasil tahunan lebih dari 200 ton, membantu hampir 500 rumah tangga meningkatkan pendapatan mereka.

Semakin banyak penduduk desa yang merangkul peluang kewirausahaan baru dengan mendirikan koperasi, pabrik teh, dan homestay.  Banyak yang telah beradaptasi dengan tren terkini, seperti menjual teh melalui streaming langsung dan membagikan detail kehidupan sehari-hari dan pekerjaan mereka di platform media sosial.

Ledakan baru-baru ini dalam industri teh modern telah mendorong penduduk Jingmai untuk merawat hutan teh kuno mereka dengan lebih baik.  Selain upaya penduduk setempat untuk menahan diri dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia, serta menghindari menanam tanaman lain di hutan teh, pemerintah daerah telah menerapkan lebih dari 20 aturan dan peraturan untuk melindungi hutan teh purba yang berharga.

"Gunung teh ini adalah warisan paling berharga yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita, dan merupakan tanggung jawab kita untuk melindungi dan memanfaatkannya dengan baik," kata Xian Gong. (*)


Informasi Seputar Tiongkok