Lama Baca 3 Menit

Erick Thohir Dorong Investor China Ikut Bngun IKN

29 May 2023, 10:26 WIB

Erick Thohir Dorong Investor China Ikut Bngun IKN-Image-1
Erick Thohir Gelar Karpet Merah Bagi  Investor China ke Indonesia, Bangun 100 Smart City

Jakarta, Bolong.Id - Menteri BUMN Indonesia, Erick Thohir menyatakan, Indonesia menunggu investor Tiongkok ikut membangun IKN (Ibu Kota Nusantara) di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Itu dikatakan di sela acara Indonesia-China Smart City Expo 2023 di Shangri-La Hotel Jakarta, Jumat (26/5)..

Erick mengatakan: "Artinya, ini opportunity bagi kedua negara ber-partner untuk mengembangkan digital economy dan smart city, nah ini yang saya rasa jadi kesempatan, dan kami di BUMN sangat welcome untuk berkolaborasi,"  kata Erick di Shngri-La, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Erick meyakini hubungan Indonesia-Tiongkok telah berkembang positif mengingat Tiongkok merupakan salah satu partner Indonesia dalam mengembangkan hilirisasi sumber daya alam seperti nikel dan lainnya.

"Termasuk, the latest edition partnership dengan EV battery, itu juga dengan Tiongkok, yang lainnya agak telat. Artinya ini sesuatu yang perlu ditingkatkan. Sekarang, kita konteks nya tentu coba migrated ke sisi yang lain [smart city]," ujarnya.

Erick mengungkap alasannya membuka kesempatan untuk Tiongkok masuk mendukung smart city di Indonesia yakni karena dalam pembangunannya membutuhkan dana yang besar.

Menurutnya, salah satu alasan Presiden Jokowi membangun ibu kota baru di Nusantara yakni karena biaya konstruksi yang lebih murah ketimbang mengembangkan kota pintar di berbagai wilayah Indonesia.

"Tantangannya ketika ketika berinvestasi kota-kota baru smart city di kota-kota yang sudah ada, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, itu ongkosnya akan 2 kali lebih mahal dibandingkan sebuah kota batu dengan infrastruktur terkini. Ini realita, silakan saha dihitung," ungkap Erick.

Dia tak memungkiri smart city dapat berkembang di wilayah lain, namun ongkos investasi tidak akan semurah membangun kota baru dari nol.

Apalagi, penduduk Indonesia diprediksi akan meningkat hingga 315 juta. Maka IKN dapat menjadi solusi untuk mendistribusikan penduduk sekitar 30-50 juta, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi.(*)