
Chendu, Bolong.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Bahlil Lahadalia, menyampaikan hasil konkret pertemuan Presiden Joko Widodo (akrab dipanggil Jokowi) dengan pengusaha di Tiongkok. Salah satunya, komitmen investasi dari perusahaan multinasional Xinyi Group.
Xinyi Group akan membangun pabrik kaca dan panel surya yang sangat besar di Kawasan Industri Pulau Rempang, Batam, Indonesia.
Bahlil menyatakan, Xinyi Group berkomitmen mendirikan pabrik yang merupakan yang terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok, dan yang terbesar di luar Tiongkok.
Presiden Jokowi sendiri menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah dan perusahaan Xinyi.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi yang dilakukan pemerintah dalam sektor pasir kuarsa dan bahan baku lainnya yang ada di Indonesia.
Xinyi Group merupakan perusahaan terbesar di dunia dalam industri kaca, dengan pangsa pasar mencapai 26%. Sebanyak 95% dari hasil produksi kaca dan panel surya dari pabrik Xinyi akan diekspor, dan pabrik ini juga akan menciptakan lapangan kerja bagi 35.000 tenaga kerja.
Meskipun belum diumumkan tanggal pasti untuk dimulainya konstruksi, nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai US$ 11,5 miliar (sekitar Rp 173,6 triliun).
Xinyi sebenarnya sudah melakukan investasi tahap pertama di kawasan JIIPE (Gresik) dan ini adalah pengembangan kedua. Bahlil menyatakan bahwa ini menunjukkan kepercayaan penuh investor Tiongkok terhadap pemerintah Indonesia.
Selain pembangunan pabrik di Batam, hasil pertemuan Jokowi dengan pengusaha Tiongkok juga mencakup kesepakatan percepatan implementasi kawasan industri di Kalimantan Utara untuk ekosistem petrokimia dan kendaraan listrik yang menggunakan energi baru terbarukan. Rencana pembangunan komprehensif untuk proyek ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Desember atau Januari tahun berikutnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
