Beijing, Bolong.id - Total 33 tewas akibat banjir, dan 5 tewas dalam penyelamatan di Beijing baru-baru ini, kata pihak berwenang setempat, Rabu (09/08).
Dilansir dari 人民网 Rabu (09/08/23), ada 18 orang lainnya hilang, termasuk seorang penyelamat, kata Xia Linmao, wakil walikota Beijing, dalam konferensi pers.
Kematian 33 orang tersebut terutama disebabkan oleh banjir dan runtuhnya rumah.
Dari 29 Juli hingga 2 Agustus, Beijing dilanda hujan deras yang dipicu oleh Topan Doksuri. Itu adalah curah hujan terberat di Beijing sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu.
Banjir yang dipicu hujan telah mempengaruhi hampir 1,29 juta orang dan sekitar 15.000 hektar tanaman. Menurut Xia, angka-angka ini diperkirakan akan bertambah seiring penilaian kerugian properti berlanjut.
Hujan deras telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan di daerah pegunungan, mempengaruhi pasokan air di 507 desa, menyebabkan pemadaman listrik di 273 desa dan 16 komunitas pemukiman, dan mengganggu komunikasi di 342 desa. Transportasi terhenti di 256 desa.
Berkat upaya penyelamatan dan pemulihan tanpa henti, sebagian besar desa telah berhasil memulihkan pasokan listrik, air minum, layanan telekomunikasi, dan transportasi.
Beijing juga telah memastikan bahwa kebutuhan sehari-hari yang penting, persediaan darurat dan perawatan medis tersedia untuk penduduk yang terkena dampak, dan telah mengambil tindakan cepat untuk memulai pekerjaan pencegahan epidemi pascabencana, menurut wakil walikota.
Kota telah merumuskan rencana pemulihan dan rekonstruksi, dan akan mempercepat pelaksanaannya, kata Xia. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
