Lama Baca 6 Menit

China Akan Jadi Leader Industri Wisata Global

05 April 2021, 15:52 WIB

China Akan Jadi Leader Industri Wisata Global-Image-1

Bendera China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Pengamat Pariwisata Rusia, Anton Chabrin mengatakan, pasar pariwisata Tiongkok tumbuh eksplosif. Setelah pandemi yang mengukung dunia selama setahun ini. 

Dilansir dari Sohu.com ( 搜狐 ) pada Senin (05/04/21), Dari Namibia hingga Turki, Tiongkok memperkuat kemitraan dengan puluhan tujuan wisata berbeda. Fleksibilitas Tiongkok patut dipelajari Rusia.

China Akan Jadi Leader Industri Wisata Global-Image-2

Perkembangan teknologi - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Diplomasi "vaksin" 

Salah satu alat soft power Tiongkok adalah suplai vaksin. Ukraina adalah salah satu mitra terbesar Tiongkok. Presiden Ukraina dari Poroshenko hingga Zelensky sekarang mengumumkan peningkatan hubungan bilateral. 

Dari 1 April hingga 30 September 2021, Ukraina membebaskan wisatawan Tiongkok dari visa. Wisatawan dapat tinggal di negara tersebut hingga 30 hari.

Selain itu, Tiongkok mengumumkan kerjasama erat dengan beberapa negara untuk membuka pasar pariwisata global (kemungkinan dalam konteks vaksinasi yang dipercepat di musim gugur). 

Karena itu, nota lima tahun ditandatangani dengan Argentina. Menurut Menteri Pariwisata dan Olahraga Argentina, Matthias Lanmens, "industri pariwisata memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi."

Hubungan "vaksin" antara Tiongkok dan negara lain juga terkait dengan tujuan wisata paling aktif. 

Karena itu, UEA berniat melokalisasi produksi vaksin Tiongkok. UEA memiliki lebih dari 220.000 warga Tiongkok. Pada awal 2019, sebelum perbatasan ditutup sepenuhnya, sekitar 2 juta turis Tiongkok mengunjungi negara itu.

Tiongkok menyatakan: "Dengan menahan pandemi saat ini dan penerapan langkah-langkah pencegahan, serta mendekati Dubai World Expo, Tiongkok percaya bahwa UEA akan tetap menjadi tujuan penting bagi wisatawan Tiongkok.

Situasi di Turki serupa. Turki adalah salah satu negara pertama yang menandatangani kontrak terbesar untuk pasokan 100 juta vaksin Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah turis Tiongkok yang mengunjungi Turki telah meningkat: pada 2019, 426.000 orang Tiongkok mengunjungi Turki.

Meski pandemi telah menurunkan jumlah wisatawan Tiongkok pada tahun 2020, diharapkan target 1 juta wisatawan Tiongkok di Turki akan segera tercapai setelah pembukaan perbatasan.

Di Afrika

China Akan Jadi Leader Industri Wisata Global-Image-3

Peternakan di Namibia - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Di Namibia, film dokumenter tentang keindahan alam negara dan turis Tiongkok ditayangkan di televisi nasional beberapa hari yang lalu. Film ini berkisah tentang hubungan Tiongkok-Namibia sejak tahun 1960-an. 

Anehnya, pemutaran perdana film tersebut bertepatan dengan dua peristiwa: Hari Kemerdekaan Namibia (Dirayakan pada 21 Maret) dan peringatan pembentukan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Namibia (22 Maret).

Seperti apa di Namibia? Faktanya adalah negara Afrika ini adalah salah satu pasar pariwisata yang tumbuh paling cepat. Ribuan orang Tionghoa tinggal dan berbisnis di negara ini. Sebelum pandemi, Namibia menerima lebih dari 20.000 turis dari Tiongkok setiap tahun. Tentu saja, angka ini tidak seberapa dibandingkan dengan angka di Turki atau UEA. Tapi bisa dimaklumi bahwa Tiongkok berniat meningkatkan angka tersebut.

Situasi di Ethiopia serupa, dengan jumlah turis Tiongkok menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat. Selain itu, Ethiopian Airlines adalah satu-satunya maskapai penerbangan di Afrika yang terbang ke lima tujuan Tiongkok (Beijing, Hong Kong, Shanghai, Chengdu dan Guangzhou, serta Shenzhen dan Chongqing). Tentunya dalam hal ini potensi pasarnya sangat besar, dan Tiongkok juga telah memanfaatkan potensi tersebut.

China Communications Construction Corporation (CCCC) milik Tiongkok telah membangun area hiburan besar yang disebut "Lapangan Persahabatan" di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Istana Sains dan Teknologi, Taman Pernikahan, dan Taman Anak-anak mencakup area seluas 32 hektar.

Penggerak perekonomian Tiongkok adalah pasar pariwisata domestik yang tentunya sangat besar. Pertumbuhan restoratif dimulai paling awal Juli lalu: pada 2019, tingkat hunian hotel, perjalanan udara domestik, taman hiburan, dan kunjungan taman hiburan hampir pulih. 

Menurut perkiraan Air DNA, penjualan agen perjalanan dan pasar perumahan sewa jangka pendek akan mulai pulih nanti.

Faktanya, sebagian besar turis Tiongkok memilih tinggal lebih dekat dengan rumah mereka. Dengan kata lain, jauh lebih sulit untuk mengatasi hambatan psikologis sebagian besar penduduk yang terluka parah dalam "gelombang pertama" epidemi daripada mengatasi hambatan ekonomi.

Namun, mengingat tekad Tiongkok untuk mengatasi epidemi, pakar Rusia Anton Chabrin mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa pertumbuhan industri pariwisata Tiongkok tahun ini akan mencapai rekor tertinggi. Ketakutan akan epidemi telah berlalu, dan uang yang tidak terpakai masih ada. Tiongkok akan menjadi lokomotif pemulihan industri pariwisata global, dan semua negara menunggu kedatangan turis Tiongkok. (*)