Lama Baca 3 Menit

Ribuan Perusahaan Cemari Tanah di China

01 May 2022, 15:10 WIB


Ribuan Perusahaan Cemari Tanah di China-Image-1

Ilustrasi wilayah pembangunan di Tiongkok - Image from Reuters

Beijing, Bolong.id - Otoritas lingkungan hidup Tiongkok mengatakan, lebih dari dua pertiga perusahaan dalam daftar pengawasan polusi pemerintah, berisiko mencemari tanah negara itu.

Dilansir dari SixthTone Jumat (29/4/2022), sekitar 70% dari 15.000 perusahaan ditemukan tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk mencegah bahan kimia beracun bocor ke dalam tanah. Atau tidak melakukan cukup upaya untuk mencegahnya.

Pihak Kementerian telah melakukan penyaringan nasional risiko pencemaran tanah dari sektor industri tahun lalu.

Su Kejing, Kepala Ekologi Tanah di Kementerian Lingkungan Hidup Tiongkok, mengatakan, banyak perusahaan tidak menyadari tugas lingkungan mereka. Kini pemerintah daerah mengawasi perusahaan yang bersangkutan.

Dikatakan, urbanisasi yang cepat dengan akuntabilitas lingkungan yang terbatas telah mewariskan kontaminasi lingkungan di Tiongkok selama beberapa dekade terakhir.

Diperkirakan 12 juta ton produk tahunan negara itu dikatakan tercemar oleh logam berat di tanah, terutama dengan residu dari limpasan industri dan pakan ternak, menurut penelitian yang dipimpin oleh Akademi Teknik Tiongkok pada tahun 2020.

Polusi lebih buruk di selatan Tiongkok daripada di utara, khususnya di sawah di provinsi Hunan tengah, provinsi Jiangxi timur, dan provinsi Guangdong di selatan.

Tiongkok meluncurkan rencana aksi pada tahun 2016 untuk mengatasi polusi tanah, berjanji untuk memulihkan 90% dari tanah yang tercemar pada tahun 2020. 

Pada tahun 2018, negara tersebut juga mengadopsi undang-undang tentang polusi tanah, dengan Kementerian Ekologi dan Lingkungan sebagai otoritas pengawas di bidang tanah dengan upaya dekontaminasi.

Undang-undang mewajibkan pemerintah daerah untuk secara teratur mempublikasikan daftar bisnis yang menimbulkan polusi yang diharuskan untuk memantau sendiri dan melaporkan data polusi mereka kepada pihak berwenang.

Namun, kemajuan dalam dekontaminasi tanah belum cukup cepat untuk mengatasi masalah ini sepenuhnya. Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh para peneliti dari Universitas Zhejiang menemukan bahwa warisan dari kegiatan industri mencemari tanah dengan logam berat, termasuk timbal, kadmium, dan seng.

Anak-anak sangat rentan terhadap potensi risiko kesehatan dari paparan tanah yang tercemar, menurut penelitian tersebut.

Pada tahun 2021, seniman Tiongkok Nut Brother menggelar serangkaian pertunjukan di daerah pasca-industri negara itu untuk mendokumentasikan trauma lingkungan yang bertahan lama dan menyerukan kesadaran lebih tentang masalah ini. (*)