Dubai, Bolong.Id - Calon Presiden COP28, Sultan Al Jaber pada Jumat (28/07) meminta negara-negara G20 berperan dalam mitigasi perubahan iklim. COP28 adalah Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.
Dilansir dari 人民网 Sabtu (29/07/2023) Al Jaber, juga utusan khusus UEA untuk perubahan iklim, membuat seruan tersebut pada Pertemuan Menteri Lingkungan dan Keberlanjutan Iklim G20 yang diadakan di Chennai, India.
Memperhatikan bahwa ekonomi G20 menyumbang sekitar 80 persen dari emisi gas rumah kaca global, Jaber mengatakan keputusan yang dibuat oleh kelompok tersebut dapat "memiliki pengaruh besar pada hasil bagi semua orang" dan oleh karena itu mendesak negara-negara G20 untuk mendorong tindakan guna membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Jaber juga mendesak solidaritas dan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan energi terbarukan, dekarbonisasi sistem energi secara komprehensif, dan membangun sistem yang bebas bahan bakar fosil.
Presiden yang ditunjuk menyoroti pentingnya membuat kemajuan dalam adaptasi, bagian penting dari Perjanjian Paris, menegaskan kembali kebutuhan untuk "memindahkan jarum pada keuangan adaptasi," yang hanya sekitar 10 persen dari yang dialokasikan untuk mitigasi.
Dalam pertemuan tiga hari tersebut, negara-negara besar G20 gagal menyepakati target konkret untuk mengurangi emisi, dengan perselisihan yang masih ada mengenai anggaran karbon, emisi historis, tujuan net-zero, dan pembiayaan untuk negara-negara berkembang, menurut sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh penyelenggara pada Jumat.
Pertemuan tersebut dianggap sebagai kesempatan bagi G20 untuk mengambil langkah pragmatis menjelang KTT COP28 di UEA pada November mendatang.(*)