Chengdu, Bolong.id - Sekjen Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU), Eric Saintrond, mengatakan, Sabtu (05/08) demikian:
"Chengdu Universiade memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari seluruh dunia untuk berkomunikasi dengan orang-orang Tiongkok dan membiarkan dunia melihat Tiongkok yang sebenarnya."
Dilansir dari 人民网 Minggu (06/08/23), Dilanjut: “Meskipun acara tersebut ditunda selama dua tahun karena pandemi COVID-19, Tiongkok masih dapat menjaga tempat dalam kondisi baik dan menyelesaikan pekerjaan menjadi tuan rumah Universiade, yang tidak mudah.”
Menurut Eric Saintrond, jika mahasiswa hanya berpartisipasi dalam kompetisi tanpa komunikasi, mereka akan kehilangan makna Universiade, mengatakan bahwa Tiongkok telah melakukan pekerjaan yang baik dalam memfasilitasi pertukaran orang-ke-orang.
"Ada banyak kegiatan budaya di Desa Universiade di mana para atlet dapat belajar tentang budaya Tionghoa. Saya dapat melihat upaya yang dilakukan oleh penyelenggara," katanya,
"Saya senang melihat para siswa turun ke jalan di Chengdu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat. Mereka dapat melihat Tiongkok yang sebenarnya, di mana tempat dan pengaturannya sempurna, dan orang-orangnya hangat."
Menurutnya, untuk mensukseskan Chengdu Universiade, Tiongkok telah melakukan banyak upaya, terutama dalam pengorganisasian dan pekerjaan persiapan untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Saintrond mengatakan dia juga terkesan dengan banyaknya sukarelawan ramah di Chengdu Universiade.
"Sejak tahun 1990-an, saya telah mengunjungi banyak kota di Tiongkok, termasuk Beijing, Harbin, dan Shenzhen, tetapi Chengdu berbeda karena dapat menarik anak muda dari bagian lain Tiongkok untuk tinggal dan bekerja di sini, serta hijau dan tidak terlalu ramai," dia berkata.
"Ini adalah Universiade terakhir saya. Secara keseluruhan, Chengdu Universiade memenuhi harapan saya," pungkasnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
