Uighur, Bolong.id -Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di Tiongkok Barat Laut memanfaatkan salju menarik turis.Terbukti sukses.
Dilansir dari People Daily China Selasa (26/12/23), Xinjiang kini menjadi rumah bagi 101 resor ski, 27 gelanggang es, dan 60 taman es.
Contoh, resor ski Gunung Jiangjun di kota Altay. Banyak pemain ski yang datang ke sini, termasuk turis dan pelajar lokal. “
Dulu keluarga saya hanya pergi jalan-jalan saat musim dingin. Namun tahun ini, kami secara khusus menyewa seorang instruktur untuk mengajari kedua anak kami cara bermain ski,” kata Huang Jianzhong, seorang turis dari Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan.
Menurut Lyu Yaoping, seorang instruktur sekolah ski di Gunung Jiangjun, ketika Lyu tiba di sini sebagai pelatih empat tahun lalu, hanya ada lebih dari 50 pelatih di seluruh sekolah, namun jumlahnya telah bertambah menjadi 180.
Di antara siswa Lyu terdapat anak-anak sekolah dari kota Altay, yang dikenal sebagai tempat lahirnya olahraga ski. Sejak tahun 2018, kota ini telah memasukkan ski ke dalam kurikulum pendidikan jasmani untuk siswa sekolah dasar dan menengah, mengumpulkan 300 hingga 400 siswa untuk belajar ski setiap hari di resor ski Gunung Jiangjun, dan biayanya ditanggung oleh departemen pendidikan setempat. Dilyar Polat, seorang siswa sekolah menengah di Altay, telah terpilih menjadi tim ski remaja kota dan memiliki potensi untuk memulai karir profesional.
Kasus Altay melambangkan upaya Xinjiang untuk mempromosikan olahraga musim dingin di sekolah-sekolah. Lima puluh enam sekolah dasar dan menengah, dan tujuh universitas menawarkan kursus olahraga musim dingin, menarik 46.000 siswa.
Industri pariwisata yang berkembang memberikan lebih banyak peluang bagi masyarakat lokal.
Resor ski internasional Koktokay di Altay, yang telah menerima lebih dari satu juta pengunjung sejak dibuka pada tahun 2020, telah menyediakan lapangan kerja yang stabil bagi lebih dari 210 petani dan penggembala lokal, dengan pendapatan tahunan rata-rata sebesar 32,000 yuan (sekitar $4,483.71), sekaligus menciptakan lapangan kerja yang fleksibel untuk lebih dari 7.000 orang.
Kayratbek Musay, seorang penduduk desa di daerah Fuyun, Altay, dan istrinya bekerja di resor ski internasional Koktokay selama musim sepi di musim dingin. Dia berkata,
"Bagi kami, tidak ada lagi musim sepi. Saya adalah pengawas pembuatan salju, dan istri saya adalah pengawas ruang tamu di hotel resor. Bersama-sama, kami mendapat penghasilan lebih dari 10.000 yuan per bulan!"
Manufaktur peralatan es dan salju berkembang pesat, secara bertahap menjadi bagian penting dari industri es dan salju di Xinjiang.
Papan seluncur salju bulu, peralatan seluncur salju tradisional yang telah digunakan masyarakat setempat selama beberapa generasi, kini mendapatkan vitalitas baru.
Pada sebuah lokakarya di kota Altay, Kwanishbek Slanbek, seorang pengrajin yang membuat papan seluncur salju bulu, mengatakan bahwa sebagian besar pembeli adalah penggemar ski yang ingin merasakan budaya ski setempat, meskipun beberapa wisatawan juga membelinya sebagai oleh-oleh. Selain papan berukuran penuh, ia juga membuat miniatur seukuran telapak tangan yang dapat dijadikan kenang-kenangan dengan mudah.
Pembuatan satu papan seluncur bulu, dengan harga sekitar 1.000 yuan, membutuhkan waktu sekitar 15 hari.
Sejak awal musim dingin, pria tersebut telah memproduksi 60 papan, dan pesanan terus berdatangan.
“Saya juga melatih pekerja magang muda, yang membantu meningkatkan pendapatan kami sekaligus mewariskan warisan budaya ini,” katanya.
Sementara itu, puluhan pekerja garmen di Yaju Bedding Co., Ltd. di wilayah Habahe juga mempercepat pengiriman pesanan.
Perusahaan baru saja mengirimkan 5.000 pakaian ski pada tanggal 20 Desember, dan pesanan lainnya sebanyak 12.000 sedang menunggu untuk dibuat.
Menurut presiden perusahaan, Li Yumei, perusahaan mampu memproduksi pakaian ski untuk para profesional serta siswa sekolah menengah dan atas.
“Sekarang kami bisa memproduksi 200 buah produk setiap hari, dan perusahaan kami meluncurkan rangkaian produk baru di Pameran Perdagangan Industri Pariwisata Musim Dingin Xinjiang ke-17 yang dibuka pada 22 Desember, yang tentunya akan membantu kami mendapatkan lebih banyak pesanan,” kata Li. (*)
Informasi Seputar Tiongkok.
Advertisement
