Lama Baca 3 Menit

Investasi Tiongkok pada Negara Sasaran BRI Terus Meningkat

21 March 2021, 12:44 WIB

Investasi Tiongkok pada Negara Sasaran BRI Terus Meningkat-Image-1

Jalur Belt and Road Initiative Tiongkok - Image from China Daily

Beijing, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Perdagangan, Gao Feng mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (18/3/2021) bahwa investasi Tiongkok kepada negara-negara sasaran Belt and Road Initiative (BRI) terus tumbuh dan jumlah projek yang berlangsung terus meningkat. 

Dilansir dari 人民网, Gao Feng mengklaim bahwa di bulan Januari-Februari 2021 besaran investasi langsung non-finansial Tiongkok mencapai 99,38 miliar yuan (setara dengan 15,36 miliar dolar AS). Perputaran nilai proyek kontrak asing mencapai 118,01 miliar yuan (US $ 18,24 miliar), dan nilai kontrak yang baru ditandatangani mencapai 198,17 miliar yuan (US $ 30,63 miliar). Tak hanya itu, 46.000 tenaga kerja Tiongkok dari berbagai sektor diberangkatkan untuk melakukan dinas kerja asing dan 593.000 tenaga kerja untuk berbagai industri juga telah 'diekspor' pada akhir Februari.

Peningkatan investasi dan jumlah tenaga kerja Tiongkok di negara asing ini pun dikatakan mencerminkan beberapa karakteristik BRI.

Pertama, Tiongkok memang akan terus meningkatkan investasinya kepada negara-negara yang menjadi sasaran BRI. Data peningkatan besaran investasi non-finansial yang disebutkan tadi menunjukkan kenaikan 12,1% per tahunnya sedangkan perputaran nilai proyek kontrak asing menunjukkan laju kenaikan 14,8% jika dibandingkan dari tahun 2020.

Kedua, melalui BRI, investasi oleh Tiongkok di sektor tertentu meningkat secara signifikan dan investasi asing oleh perusahaan lokal terus bertumbuh. Sebagai buktinya, di awal 2021, tercatat besaran investasi asing ke industri manufaktur meningkat 48%, industri teknologi informasi meningkat 36,9%, dan investasi asing non-keuangan langsung oleh perusahaan lokal meningkat 3,2% dari tahun ke tahun.

Ketiga, proyek asing terkonsentrasi di bidang infrastruktur dengan laju transformasi dan pembaharuan semakin dipercepat. Dalam periode Januari-Februari yang dipublikasikan itu, Tiongkok telah menandatangani proyek infrastruktur senilai lebih dari 25 miliar dolar AS dengan komposisi proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction) mencapai 21,31 miliar dolar AS atau lebih besar 20% dari tahun sebelumnya. (*)

BACA JUGA