Lama Baca 3 Menit

Pemerintah China Minta Alibaba Lepas Kepemilikan Aset di Media

17 March 2021, 11:04 WIB

Pemerintah China Minta Alibaba Lepas Kepemilikan Aset di Media-Image-1

Logo Alibaba Group - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok dikabarkan meminta Alibaba Group Holding untuk melepas kepemilikannya pada perusahaan media di negara tersebut. Mengutip The Strait Times, Selasa (16/3/2021), dikatakan bahwa permintaan ini didasari oleh kekhawatiran pemerintah Tiongkok pada potensi raksasa teknologi itu dalam menggiring atau membentuk opini publik.

Meski tekanan dari pemerintah baru dilayangkan, pembicaraan ini sendiri sebenarnya telah muncul sejak awal tahun 2021 setelah otoritas Tiongkok meninjau daftar aset perusahaan milik Alibaba Group. Meski bisnis utama perusahaan tersebut adalah perdagangan ritel daring, ditemukan bahwa Alibaba memiliki aset yang signifikan di perusahaan media. 

Tercatat bahwa perusahaan yang didirikan miliarder Jack Ma ini memiliki aset media cetak, penyiaran, digital, media sosial, hingga periklanan. Alibaba memiliki saham di platform Weibo, yaitu Twitter versi Tiongkok, beberapa outlet berita digital dan cetak Tiongkok yang populer, serta surat kabar berbahasa Inggris South China Morning Post (SCMP) yang ternama di Hong Kong. Bahkan, Alibaba juga memiliki aset yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat.

Pengaruh besar ini tentu dinilai dapat mengancam kewenangan pemerintah dan nilai-nilai Partai Komunis Tiongkok. Pasalnya, dengan besarnya kontrol Alibaba yang tersebar ke berbagai media, ada kekhawatiran bahwa perusahaan sangat mungkin telah memanfaatkan kepemilikan asetnya untuk menggiring opini publik dan mempengaruhi kebijakan pemerintah yang dianggap dapat berpengaruh negatif bagi bisnisnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, baik pihak Alibaba maupun Pemerintah Tiongkok belum memberikan respon lebih lanjut. 

Sementara itu, sebagai informasi, Presiden Tiongkok sekaligus pemimpin Partai Komunis Tiongkok secara pribadi telah memerintahkan pembatalan penawaran bebas saham Ant Group, salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan Alibaba Group, kepada publik. Waktu itu, jika penawaran ini terealisasi, aksi korporasi tersebut akan menjadi pengumpulan dana terbesar melalui pasar modal di dunia. (*)