PPI Tiongkok - Image from PPI Tiongkok
Jakarta, Bolong.id - Pada Sabtu (29/5/2021) lalu, Bolong Team berkesempatan untuk berbicara dengan tim penyelenggara Kongres IX dan Simposium Nasional Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok 2021. Febyana Noor Fadilah, Koordinator Tim Simposium Nasional tersebut, menceritakan terkait proses penyusunan materi simposium dan harapannya terkait terlaksanakannya acara tahunan PPIT ini.
Mengusung tema besar 100 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, Febyana atau akrab dipanggil Feby menceritakan bahwa materi simposium nasional PPIT tahun ini difokuskan untuk mengulas kerja sama-kerja sama besar Sino-Indonesia yang terjadi 70 tahun kebelakang. Ia menilai, penting bagi mahasiswa Tiongkok untuk mengenal bentuk-bentuk kerja sama yang dilakukan kedia negara. Topik yang dipilih pun ia katakan harus terkini dan relevan seperti Belt and Road Initiative (BRI) dan era pandemi COVID-19. Topik pun akhirnya dikembangkan ke 4 sub-tema besar, yaitu kesehatan, teknologi dan lingkungan, pariwisata dan kebudayaan, serta sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi.
Untuk prosesnya, Feby menjelaskan bahwa subtema digagaskan oleh panitia inti dan panitia simposium dengan persetujuan dan pengawasan dari steering committee. Setelah disepakati, panitia kemudian akan memilih pembicara yang relevan dan mumpuni. Brainstorming pun kemudian akan dilakukan bersama narasumber untuk membahas detail materi yang akan disampaikan kepada para peserta. Adapun materi ini tidak hanya harus up to date, namun juga disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta.
Sebagai tim pemateri di panel diskusi, Feby mengaku berharap simposium ini dapat memberikan dampak yang positif khususnya bagi teman-teman mahasiswa dan SDM Indonesia secara umum dalam persaingan dunia dunia kerja yg kini semakin ketat. Ia pun mengatakan, meski tidak terlihat dampaknya secara langsung, kontribusi PPIT sebagai perkumpulan generasi muda cukup besar dalam mempertahankan semangat generasi emas Indonesia yang lebih maju.
Sempat pula Feby membagikan harapannya kedepan bagi insan penerus bangsa. Ia mengatakan, ia berharap kehadiran pelajar Indonesia di seluruh dunia tidak hanya sebagai pelajar, namun juga dapat mengharumkan nusa dan bangsa. Makanya, ia menilai, seluruh pelajar Indonesia, terlebih yang di Tiongkok, harus memiliki pengetahuan yang memadai terkait kesadaran berbangsa dan bertanah air agar menjadi duta bangsa yang representatif di tatanan global.
Selain itu, Feby juga menilai bahwa acara berjalan dengan lancar. Menurutnya, peserta simposium pun puas dan panitia merasa senang karena dapat berkumpul, berkenalan dan melepas rindu sembari meningkatkan rasa kebersamaan dengan pelajar dari berbagai kota di Tiongkok dan Indonesia. Mereka juga mengaku mendapat wawasan baru dan menjadi lebih peka dengan isu-isu yang sedang dihadapi oleh Indonesia serta berdiskusi dengan para ahli yang terbuka untuk berbagi gagasan dengan mahasiswa. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement