Ilustrasi Pelajar Tiongkok di AS - Image from New China
Beijing, Bolong.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian di konferensi pers Selasa (6/7/21) ditanya wartawan tentang 500 mahasiswa Tiongkok yang permohonan visa belajarnya di Amerika Serikat ditolak oleh Amerika Serikat.
Dilansir dari The Paper pada Selasa (6/7/2021), Zhao Lijian berkomentar bahwa, pemerintah telah memperhatikan bahwa beberapa pelajar Tiongkok yang mengajukan visa ke Amerika Serikat ditolak oleh Amerika Serikat dengan alasan bahwa mereka melanggar Keputusan Presiden No. 10043 yang ditandatangani pada masa pemerintahan Trump.
Pihak Tiongkok telah menyatakan keprihatinan serius tentang hal ini dan telah mengajukan pernyataan serius kepada pihak AS.
Zhao Lijian menunjukkan bahwa, pertukaran orang-ke-orang dan budaya adalah dasar dari hubungan Tiongkok-AS. Pertukaran akademik, pendidikan, dan ilmiah dan teknologi adalah bagian penting dari pertukaran orang-ke-orang antara Tiongkok-AS, yang sangat penting untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan kognisi antara kedua bangsa, serta mempromosikan pengembangan hubungan Sino AS.
Pembatasan visa AS, melanjutkan warisan pemerintahan Trump ini tidak konsisten dengan sikap AS dalam menyambut mahasiswa Tiongkok. Ini sangat merugikan hak dan kepentingan sah mahasiswa Tiongkoka yang belajar di AS, dan sangat mengganggu pertukaran budaya dan pendidikan, serta kerjasama antara Tiongkok dan AS. Hal ini juga bertentangan dengan konsep keterbukaan dan kebebasan yang diproklamirkan AS sendiri.
Zhao Lijian menekankan bahwa Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk memperbaiki masalah tersebut, mempertimbangkan kembali pengajuan visa pelajar Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat, berhenti menggunakan berbagai alasan untuk membatasi dan menekan siswa Tiongkok secara tidak masuk akal, melindungi hak dan kepentingan sah mereka, dan menciptakan dasar yang baik untuk pertukaran budaya dan kerjasama pendidikan Tiongkok-AS. (*)
