Lama Baca 3 Menit

AS Dinilai Sembrono dan Perusak Tatanan Internasional

01 July 2021, 15:20 WIB

AS Dinilai Sembrono dan Perusak Tatanan Internasional-Image-1

Wang Wenbin - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menanggapi ucapan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengatakan bahwa tekanan AS kepada Tiongkok adalah untuk mendukung sistem bebas dan terbuka yang dibuat setelah Perang Dunia II pada konferensi pers reguler pada tanggal 29 Juni 2021.

Dilansir dari China News pada Selasa (29/6/2021), Wang Wenbin mengatakan, "Tiongkok selalu menjadi pembangun perdamaian dunia, penyumbang pembangunan global, dan pembela tatanan internasional. Pembangunan Tiongkok adalah pertumbuhan kekuatan perdamaian dunia."

Wang Wenbin menekankan bahwa AS justru merupakan perusak terbesar tatanan internasional. AS dinilai secara sembrono melanggar kontrak dan mundur, sering menjatuhkan sanksi sepihak secara ilegal dan paksaan militer ke negara lain hingga menyebabkan kerusakan serius bagi perdamaian dan stabilitas internasional dan regional, serta melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar hubungan internasional.

Wang Wenbin menunjukkan bahwa tatanan internasional berbasis aturan yang diklaim oleh AS pada dasarnya adalah untuk memungkinkan AS mendominasi tatanan hegemonik dunia. Wang pun menyebutkan, dalam hal ini, sebagian besar negara di dunia, termasuk sekutu AS, tidak setuju. Hanya segelintir negara yang benar-benar menanggapi dan mengikuti.

"Hanya ada satu sistem di dunia, sistem internasional dengan PBB sebagai intinya. Hanya ada seperangkat aturan, yang merupakan norma dasar hubungan internasional berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," tegas Wang.

Wang mengatakan bahwa tatanan internasional tidak boleh menjadi tatanan hegemoni di bawah kendali AS dan aturan internasional tidak boleh dirumuskan oleh AS atau kelompok kecil yang dipimpin oleh AS. 

"Semua negara harus menjunjung tinggi nilai-nilai umum semua umat manusia tentang perdamaian, pembangunan, keadilan, demokrasi dan kebebasan. Semua negara juga harus mempraktikkan multilateralisme sejati, mempromosikan demokratisasi hubungan internasional dan bekerja sama untuk membangun komunitas yang senasib sepenanggungan", pungkas Wang.(*)


Informasi Seputar Tiongkok