Suasana Pembelajaran Tatap Muka - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti tingginya kasus siswa terinfeksi positif virus corona setelah pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Klaster covid itu terjadi di instansi pendidikan di Sumatera Barat dan Kalimantan Barat.
Dalam laporan situasi Covid-19 mingguan WHO per 15 September 2021, disebutkan 54 siswa di Padang Panjang, Sumatera Barat terpapar Covid-19 sejak diberlakukannya kembali PTM terbatas pada 4 September 2021. Klaster itu dikatakan bermula dari salah seorang murid yang menunjukkan gejala Covid-19 di lingkungan asrama, berupa demam dan kehilangan indera penciuman. Meski terdeteksi sebagai sebuah gejala potensi covid, sang anak masih ditempatkan di dalam satu asrama dengan siswa lainnya.
Tak berselang lama setelahnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harrison mengkonfirmasi terjadinya klaster Covid-19 di salah satu kampus di Kabupaten Bengkayang. Seperti di Padang Panjang, klaster ini muncul lantaran selama proses perkuliahan tatap muka, mahasiswa tinggal dalam satu asrama.
"Pada 12 September, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat juga melaporkan bahwa berdasarkan hasil tes RT PCR, 139 siswa dari institut tersebut dipastikan mengidap covid-19," imbuh WHO.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim baru-baru ini menegaskan bahwa sekolah wajib membuka opsi belajar tatap muka jika vaksinasi Covid-19 terhadap guru telah rampung.
Menurut Nadiem, opsi belajar tatap muka harus segera dilakukan supaya sekolah lekas beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan baru di masa pandemi Covid-19.
Advertisement