Lama Baca 3 Menit

Ekspor China Naik 28% di Tengah Krisis Listrik

16 October 2021, 07:51 WIB

Ekspor China Naik 28% di Tengah Krisis Listrik-Image-1

Ekspor China Naik - Image from Reuters

Bolong.id - Ekspor Tiongkok dalam dolar AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, data resmi menunjukkan pada Rabu Lalu. Peningkatan ini terjadi karena permintaan global yang kuat berhasil mengimbangi tekanan krisis listrik nasional dan naiknya kasus COVID-19 domestik.

Dilansir dari 8world.com, ekspor pada bulan September tumbuh sebesar 28,1% dari tahun lalu menjadi $305,74 miliar (sekitar Rp 4,3 Kuadriliun). Keuntungan September ini lebih tinggi dari perkiraan Bloomberg 21,5 persen dan Reuters 21 persen.

Namun, pertumbuhan impor dalam dolar AS melambat menjadi 17,6 persen pada September, dari 33,1 persen di bulan sebelumnya. Meski nilai impor mencapai $238,98 miliar (Sekitar Rp 3,4 Kuadriliun), pertumbuhan impor tertinggal dari perkiraan kenaikan 20 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters dan 20,9 persen dari Bloomberg.

"Kami berpikir bahwa secara keseluruhan, ada banyak faktor, baik yang menguntungkan dan tidak menguntungkan, yang mempengaruhi perdagangan," kata juru bicara bea cukai Tiongkok Li Kuiwen.

"Meningkatnya permintaan di pasar global telah menguntungkan ekspor Tiongkok. Kenaikan harga komoditas internasional telah mendorong nilai impor," kata Li.

"Pandemi global [belum selesai], pemulihan ekonomi dunia sulit, lingkungan eksternal menjadi lebih kompleks dan parah. Perdagangan Tiongkok masih menghadapi banyak ketidakstabilan dan ketidakpastian" tambahnya.

Kekurangan listrik yang disebabkan oleh melonjaknya harga energi global, permintaan industri yang kuat, serta transisi negara ke energi bersih telah memaksa pabrik-pabrik untuk menghentikan operasinya. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Tiongkok merosot ke 49,6 pada September, mencerminkan perlambatan aktivitas produksi.

Untuk mengatasi isu ini, perencana ekonomi utama Tiongkok mengatakan pada Selasa (12/10/2021) bahwa negara itu akan sepenuhnya membebaskan harga listrik yang dihasilkan dari batu bara dalam upaya untuk memastikan pasokan listrik yang cukup di tengah kekurangan listrik skala besar ini.(*)


Informasi Seputar Tiongkok