Lama Baca 3 Menit

Bukan Masinis, KAI Siapkan 123 Train Attendant untuk LRT Jabodebek

24 November 2021, 06:18 WIB

Bukan Masinis, KAI
Siapkan 123 Train Attendant untuk LRT Jabodebek-Image-1

Train Attendant LRT Jakarta-Bandung - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sedang menyiapkan awak Train Attendant yang akan memberikan pelayanan di dalam armada LRT Jabodebek. Train Attendant ini memiliki sedikit perbedaan dengan masinis pada umumnya.

Mengingat Light Rail Transit (LRT) akan beroperasi secara otomatis dan tidak dikendalikan oleh seorang masinis, sebagai gantinya, Train Attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek kini tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk memastikan pelayanan, keselamatan dan keamanan selama dalam perjalanan tetap terjaga. Selain itu, pada saat terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan kereta dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT.

“Meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat 2 orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek yaitu 1 orang Train Attendant dan 1 orang Security,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan resmi, Selasa (23/11/2021).

KAI saat ini sedang menyiapkan 123 orang Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan). Berbeda dengan masinis, petugas Train Attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan petugas Train Attendant berinteraksi langsung dengan para pelanggan.

Adapun LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 akan menggunakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi (CBTC: Communication Base Train Control) dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3, dimana kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis.

Guna menjamin kualitas Train Attendant LRT Jabodebek, kualifikasi petugas Train Attendant tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, syarat Train Attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna.

Selain itu, sebelum dapat bertugas, para Train Attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi. Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas Train Attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

“Melalui persiapan yang matang untuk para petugas LRT Jabodebek, diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota,” tutup Joni.