Lama Baca 3 Menit

Pengacara Huawei di Pengadilan: Bukti AS Menyesatkan

29 September 2020, 10:25 WIB

Pengacara Huawei di Pengadilan: Bukti AS Menyesatkan-Image-1

Meng Wanzhou meninggalkan SM Mahkamah Agung di Vancouver (28/9/20)- Image from CGTN

Ottawa, Bolong.id - Pengacara eksekutif senior untuk raksasa teknologi Tiongkok, Huawei Technologies, berdebat di ruang sidang Kanada pada Senin (28/9/20). Dikatakan, pihak berwenang AS menggunakan ringkasan menyesatkan, yakni bukti “kecacatan logika (cherry picks)” dalam meminta ekstradisinya.

Kanada menangkap Meng Wanzhou (孟晚舟), putri pendiri Huawei, di bandara Vancouver pada akhir 2018. AS ingin dia diekstradisi untuk menghadapi tuduhan penipuan. Penangkapannya membuat marah Beijing, yang melihat kasusnya sebagai langkah politik yang dirancang untuk mencegah kebangkitan Tiongkok.

AS menuduh Huawei menggunakan perusahaan cangkang Hong Kong bernama Skycom untuk menjual peralatan ke Iran yang melanggar sanksi AS. Dikatakan Meng (孟), 48, melakukan penipuan dengan menyesatkan bank HSBC tentang urusan bisnis perusahaan di Iran.

Pengacara pembela Scott Fenton mengatakan kasus terhadap Meng (孟) bergantung pada presentasi PowerPoint Agustus 2013 yang dibuat kepada seorang eksekutif HSBC saat makan siang di Hong Kong.

Dalam kasusnya, AS menuduh Meng (孟) gagal memberi tahu HSBC selama presentasi bahwa Huawei mengendalikan Skycom.

Fenton berargumen bahwa AS mencoba membuktikan maksudnya menggunakan slide yang dipilih. Tetapi jika presentasi lengkap dilihat, Meng (孟) mengatakan Huawei memiliki hubungan "normal dan terkendali" dengan Skycom.

"Ini benar-benar menyesatkan dengan kelalaian," katanya.

Fenton mengatakan Meng (孟) memberikan informasi yang cukup bagi HSBC untuk mengambil keputusan sendiri.

"Dia memberi tahu mereka semua yang perlu mereka ketahui untuk mengukur risiko sanksi," katanya.

Meng (孟) muncul di pengadilan untuk pertama kalinya sejak Mei 2020. Dia mengenakan alat pelacak sebagai bagian dari perjanjian jaminannya. Dia memulai hari dengan memakai masker tetapi melepasnya saat pengadilan berlanjut.

Proses hari Senin (28/9/20) adalah bagian dari argumen Meng (孟) bahwa proses ekstradisi harus dihentikan karena penyalahgunaan proses.

Pengacaranya mengklaim petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada menahan dan menanyai Meng (孟) tanpa pengacara, menyita perangkat elektroniknya dan memaksanya untuk menyerahkan kode sandi sebelum penangkapan resminya.

Mereka berpendapat bahwa Angkatan Kepolisian Kerajaan Kanada bertindak atas perintah FBI untuk mengumpulkan dan berbagi informasi teknis tentang laptop, ponsel, dan tablet Meng (孟), yang melanggar Undang-Undang Ekstradisi.

Pada Mei 2020, Meng (孟) gagal dalam upaya untuk mengakhiri proses ekstradisi ketika seorang hakim Kanada memutuskan bahwa tuduhan terhadapnya bisa menjadi kejahatan di Kanada juga. (*)