Lama Baca 4 Menit

Tiga Faktor Kekuatan Nilai Mata Uang Yuan

27 March 2020, 19:43 WIB

Tiga Faktor Kekuatan Nilai Mata Uang Yuan-Image-1

Image from : Gambar berasal dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami langsung

Chen Yulu, wakil gubernur Bank of China, pada konferensi pers yang diselenggarakan diĀ  Kantor Informasi Dewan Negara baru-baru ini mengatakan "Karena situasi pencegahan dan pengendalian pandemi di dalam negeri terus membaik, serta tingkat pengembalian domestik ke pekerjaan terus meningkat, pondasi Pertumbuhan ekonomi jangka panjang Tiongkok akan membentuk dukungan kuat untuk stabilitas nilai tukar Yuan." Di saat saat yang sama, di pasar keuangan, margin bunga antara mata uang domestik dan asing masih dalam kisaran yang baik, dan cadangan devisa Tiongkok cukup dan stabil. Kedua hal ini memberikan dukungan kuat untuk stabilitas dari nilai tukar Yuan.

Chen Yulu juga mengatakan bahwa, diperkirakan nilai tukar RMB terhadap dolar AS akan berfluktuasi naik dan turun di nilai 7 Yuan di masa yang akan datang. Perlu diperhatikan bahwa pada tanggal 24 Maret 2020, indeks dolar AS turun di bawah 102, dan tekanan depresiasi jangka pendek dari nilai tukar RMB mereda. Pukul 16:00 pada 24 Maret 2020, waktu Beijing, indeks dolar mencapai 101,2665, level terendah dalam masa ini. Pada paruh kedua, nilai tukar Yuan secara bertahap akan stabil, dan lebih banyak lagi faktor pendukung akan bermunculan.

Pertama, ada perbedaan antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam langkah pengendalian pandemi dan pertumbuhan ekonomi. Goldman Sachs, Morgan Stanley dan bank investasi lainnya memperkirakan bahwa ekonomi AS akan turun lebih dari 20% pada paruh kedua, deviasi fundamental ekonomi akan melemahkan Dolar AS dan menguatkan nilai tukar Yuan.

Kedua, deviasi tren kebijakan moneter. Saat ini, Federal Reserve telah mengusahakan semua yang dimilikinya, mengurangi tingkat suku bunga ke level terendah historis nol. Imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun adalah 0,76%, sedangkan kebijakan moneter Tiongkok masih mempunyai peluang besar untuk mempertahankan hasil positif. Oleh karena itu, kesenjangan suku bunga antara Tiongkok dan Amerika Serikat juga akan memperkuat Yuan.

Ketiga, saat ini skala saham Yuan dan aset obligasi yang dipegang oleh investor asing terbatas, yaitu sekitar 2%, dan akan stabil setelah penjualan jangka pendek. Seiring dengan pengendalian situasi pandemi dan stabilisasi ekonomi secara bertahap, penerimaan investor internasional terhadap model pembangunan ekonomi Tiongkok dan pasar Tiongkok akan semakin ditingkatkan, modal global akan mengalir kembali ke Tiongkok setelah penarikan jangka pendek, dan situasi perdagangan lintas batas akan mendukung stabilitas Yuan. Oleh karena itu, diharapkan bahwa dengan pemulihan ekonomi Tiongkok yang cepat pada paruh kedua, nilai tukar Yuan secara bertahap akan kembali meningkat.

Editor: Nabila Caya