Lama Baca 6 Menit

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop

26 April 2020, 03:52 WIB

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop-Image-1

Kaesang Pangarep, di acara Seminar Hebat - Image from Internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami

Dalam minggu-minggu terakhir ini publik dihebohkan dengan beredarnya postingan berita yang memuat informasi terkait pemberian dana sebesar Rp 200 miliar oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KeMenKop dan UKM) kepada PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT), yang sejak berkolaborasi dengan akselerator GK-Plug n Play lebih dikenal dengan nama GK|Hebat, yang dimiliki Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo untuk pengembangan Koperasi dan UKM di Indonesia.

Menanggapi isu tersebut, baik Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui website resminya, telah menyatakan bahwa berita tersebut adalah tidak benar (hoaks) dan bersifat fitnah. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki kembali menegaskan, “Tidak ada anak presiden yang mencari proyek di pemerintah dan tidak ada pembiayaan ataupun kerjasama dengan HEBAT,” tandasnya di Jakarta, kemarin (23/04).  Lebih lanjut Teten, mengatakan bahwa dana Rp 200 miliar untuk pelatihan koperasi dan UMKM itu masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke Provinsi dan Kabupaten dari Kementerian Keuangan langsung dan bukan melalui KeMenKop dan UKM.  

 

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop-Image-2

Teten Masduki&Ansari Kadir, kunjungan Hebat ke KeMenKop UKM - Image from Gambar berasal dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami

Meskipun demikian, diakuinya, manajemen GK|Hebat sempat melakukan audiensi ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk berbagi ide dan pengalaman dalam penyelenggaraan pengembangan UMKM yang diinisiasi secara mandiri oleh GK|Hebat, tanpa ikatan kerja formal apapun dengan KemenKop UKM Pengamat Komunikasi dan juga dosen LSPR London School Jakarta, Yohanes Don Bosco Doho, melihat fenomena penyebar hoaks ini semakin bertambah dan menjadi-jadi. Yohanes mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kominfo dan aparat hukum hendaknya stop hanya berwacana untuk menindak penyebar hoaks. 

“Ambil tindakan tegas dan terukur. Pasalnya, hanya dengan tindakan tegas maka publik akan mikir-mikir untuk menyebarkan hoaks,” tegasnya. Menurutnya, ditengah kondisi dan situasi seperti ini, masyarakat sangat mudah terprovokasi, mudah curiga, dan mudah menuduh siapapun, sehingga perilaku penyebar hoaks tersebut dapat dengan mudah memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, pihak yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah,  dalam hal ini tokoh yang berintegritas di mata mayoritas publik. Dirinya pun menuturkan, untuk menekan berita hoaks oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab adalah melakukan komunikasi satu pintu, tegas, bicara baik dan bicara sejujurnya sehingga informasi tidak simpang siur. 

Kaesang Pangarep dengan GK|Hebat nya, yang telah dituduh menerima aliran dana sebesar Rp 200 miliar dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KeMenKop dan UKM), justru telah membuat langkah tak biasa bagi para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.  

Menggandeng akselerator GK-Plug n Play, GK|Hebat dibentuk untuk dapat menjadi kawah candradimuka  bagi UMKM hingga mereka mapan secara permodalan, dapat bertransformasi dari offline menjadi online, semakin inovatif dan punya daya saing hingga memunculkan banyak lapangan kerja baru bagi para  UMKM tersebut.   Menurut Ansari Kadir selaku Chief Marketing Officer GK|Hebat, “Di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia, GK|Hebat tetap komitmen memberikan pelatihan bagi para UMKM dengan melakukan pertemuan rutin secara online.

Menurut Ansari Kadir selaku Chief Marketing Officer GK|Hebat, “Di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia, GK|Hebat tetap komitmen memberikan pelatihan bagi para UMKM dengan melakukan pertemuan rutin secara online.  

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop-Image-3

Outlet Yang Ayam - Image from Internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop-Image-4

Outlet Ternakopi - Image from Internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami

Hoaks, Kabar Kaesang Pangarep Dapat Uang Rp 200 Miliar dari Kemenkop-Image-5

Outlet Sang Pisang - Image from Internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami

Saat ini, GK|Hebat telah membawahi beberapa bisnis kuliner, seperti “Sang Pisang”, “Ternakopi”, “Markobar”, “Yang Ayam”, “Siap Mas!” dan sekolah coding “Enigma Boothcamp.” Diakui Ansari dengan adanya wabah COVID-19, bisnis kuliner yang dikelola GK|Hebat juga mengalami imbas penurunan omset. Disampaikan pula oleh Ansari bahwa dengan perubahan  strategi, inovasi, dan ditambah dengan kreativitas yang selalu dikembangkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengatasi hal tersebut. 

Seperti awal mula dibentuk, GK|Hebat tidak hanya sekedar memberi modal, akan tetapi juga memberikan keahlian yang lebih agar para UMKM tersebut memiliki kompetensi dalam mem-branding, mengemas dan memasarkan produknya, ahli dalam mengelola keuangan bisnisnya sehingga para investor akan melirik usahanya dan juga serius berdagang di e-commerce.