Lama Baca 3 Menit

Debut Joe Biden di G7, China Jadi Topik Utama

21 February 2021, 16:43 WIB

Debut Joe Biden di G7, China Jadi Topik Utama-Image-1

Bendera negara-negara G7 - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Presiden terpilih Amerika Serikat ke-46, Joe Biden berpiadto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok Negara G7 pada Jumat (19/2/2021). Ini adalah penampilan pertama Biden diplomasi multilateral setelah Presiden AS Biden menjabat. 

Dalam konferensi tersebut, tanggapan terhadap pandemi covid-19 dan tantangan ekonomi Tiongkok telah menjadi fokus topik.

Media AS melaporkan bahwa Biden mengatakan kepada sekutu Eropa pada pertemuan itu bahwa dia tidak ingin menciptakan situasi konfrontasi antara Timur dan Barat, juga tidak ingin menciptakan konflik. 

Ia berharap semua negara dapat dengan bebas memilih jalannya sendiri tanpa kekerasan dan paksaan. "Kami tidak dapat dan tidak akan pernah kembali ke kebuntuan konfrontatif selama Perang Dingin dan tidak akan pernah membiarkan persaingan menghalangi kerja sama dalam masalah-masalah besar. "

Usai pertemuan, para pimpinan G7 mengeluarkan pernyataan bersama. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa tugas yang lebih rumit adalah merumuskan agenda untuk Tiongkok. Tiongkok adalah mitra untuk bersama-sama menyelesaikan masalah global. 

Eropa membutuhkan partisipasi Tiongkok dalam berbagai masalah termasuk keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Merkel mengatakan, untuk membangun kembali sistem ekonomi dunia, G7 berharap dapat memperkuat kerja sama dengan G20, khususnya dengan Tiongkok.

G7 merupakan forum bagi negara industri besar untuk bertemu dan berdiskusi tentang kebijakan. Pada awal tahun 1970-an, setelah krisis minyak pertama melanda perekonomian negara-negara barat, di bawah prakarsa Perancis, pada tahun 1975, enam negara industri utama Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, dan Italia membentuk Group of Six (G6). 

Kanada bergabung pada tahun berikutnya, dan G7 lahir. Inggris Raya adalah presiden bergilir dari G7 pada tahun 2021.

Pembentukan negara-negara G7 adalah untuk bersama-sama menangani masalah ekonomi, dan telah memasukkan isu-isu seperti politik, iklim, keamanan, dan hak asasi manusia dalam proses pembangunan.

Sudah 45 tahun sejak G7 resmi "dibentuk menjadi sebuah grup". Dalam hampir setengah abad perkembangannya, grup G7 secara bertahap mengalami penurunan dari 61% dari total ekonomi dunia menjadi 45,28% pada tahun 2018. 

Mengejar Tiongkok dan India telah menyebabkan G7 menunjukkan penurunan dalam struktur ekonomi global, dan pengaruhnya secara bertahap lebih rendah dari G20. (*)