Lama Baca 5 Menit

Madu Untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

08 February 2021, 18:21 WIB

Madu Untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?-Image-1

Madu - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Orang dengan penyakit diabetes disarankan untuk tidak mengkonsumsi minuman atau makanan manis, terutama makana yang diberi gula tambahan. Sebab, penyakit ini terjadi karena naiknya kadar gula dalam darah yang salah satu penyebabnya karena kebiasaan mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan.  

Madu juga dikenal memiliki rasa yang manis, tapi jenis makanan yang satu ini ternyata cukup aman untuk dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Selama ini, madu sendiri terkenal memiliki sederet khasiat yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Madu memiliki kandungan seperti air, gula, antioksidan, flavonoid, fenolat, vitamin E, vitamin C, asam amino, serta mineral seperti zinc dan zat besi.

Madu adalah pemanis

Dalam daftar bahan di kemasan makanan, madu tercatat sebagai "gula tambahan" karena madu bukanlah bahan yang terkandung di dalam makanan itu sendiri, tetapi orang menambahkannya ke dalam makanan untuk dijadikan pemanis. 

Selain gula, karbohidrat, protein, dan serat makanan, madu juga mengandung vitamin (terutama vitamin C), kalium, kalsium, seng, serta mineral dan antioksidan lainnya. Namun kandungan zat tersebut tidak tinggi, sehingga madu tidak dapat digunakan sebagai sumber utama nutrisi tambahan. Madu berbeda dengan gula putih atau sukrosa yang tidak mengandung vitamin dan mineral.

Pengaruh madu pada gula darah

Komponen utama madu adalah fruktosa dan glukosa, yang bersama-sama menyumbang sekitar 70% sampai 80% dari total kandungan. Madu alami mengandung sukrosa yang sangat sedikit, tidak lebih dari 5%, sehingga rasa manis madu terutama disebabkan oleh fruktosa dengan rasa manis 180. Semua orang tahu bahwa fruktosa, seperti halnya glukosa, juga merupakan gula sederhana yang mudah dicerna dan diserap, tetapi setelah terserap tidak langsung menjadi gula darah.

Bagian dari fruktosa diubah menjadi glukosa oleh hati sebelum meningkatkan gula darah. Oleh karena itu, fruktosa meningkatkan gula darah dengan sangat lambat, indeks glikemik fruktosa murni hanya 23 jauh lebih rendah dari gula putih lunak (83) dan madu (73).

Bisakah penderita diabetes mengkonsumsi madu?

Jika penderita diabetes memilih untuk mengonsumsi madu, maka harus dikontrol. Jika penderita diabetes memiliki pola makan yang sehat dan teratur, tidak ada masalah dengan sedikit gula. Tetapi jika Anda membutuhkan suntikan insulin, penting untuk menghitung asupan karbohidrat harian Anda (termasuk madu), yang dapat membantu Anda menentukan dosis insulin.

Mengingat asupan karbohidrat dan serat makanan secara maksimal dapat menghindari peningkatan kadar gula darah yang signifikan. Bahkan jika Anda dapat menyuntikkan insulin untuk meredakannya, gula darah yang tinggi akan memengaruhi kesehatan Anda dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mengontrol asupan madu merupakan solusi yang baik, umumnya Anda dapat mengonsumsi 5 gram, sekitar 1 sendok teh, setiap hari. 

Batasan konsumsi madu

Banyak penelitian sudah mengungkapkan manfaat dari madu. Salah satu fakta menariknya adalah madu dapat menurunkan glukosa serum puasa, meningkatkan kadar C-peptida puasa yang membantu pankreas mengetahui berapa banyak insulin yang dikeluarkan dan memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah stabil dalam kisaran yang sehat.

Selain mengendalikan kadar gula darah, konsumsi madu juga berdampak pada penurunan berat badan yang signifikan. Para peneliti juga menguji hemoglobin orang yang mengonsumsi madu dan menemukan kadar gula darah yang lebih stabil. Tapi, tentunya ini tidak semata karena madu tetapi didukung oleh pola hidup sehat lainnya.

Madu dapat menjadi pengganti yang sehat untuk gula putih. Namun, orang harus menggunakannya dalam jumlah sedang. Soalnya bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Ini terutama terjadi ketika madu ketika seseorang menggunakan madu sebagai tambahan, bukannya sebagai pengganti bentuk gula lainnya. Buat kamu yang kepikiran untuk mengganti gula menjadi madu, harus hati-hati soalnya beberapa produsen memproduksi madu yang tidak murni dan mungkin mengandung tambahan gula atau sirup. (*)

Alifa Asnia/Penerjemah